Skip to main content

Tips "Mengapa Agen Asuransi Patut Dihindari"

Iseng-iseng, di tempat saya biasa istirahat, saya mau berbagi Tips Satire ini. Di aktivitas baru ini, saya bertemu banyak sekali pengalaman baru.  Maka ini Tips lucu-lucuan saya, jangan tersinggung ya..

10 Tips Mengapa Agen Asuransi Patut Dihindari


1. Karena agen asuransi, adalah profesi paling beriman.  Bayangkan hanya mereka yang konsistem mengingatkan bahwa hidup kita di dunia ini hanya sementara, kita pasti mati.   Sementara sales KTA menawarkan Berhutanglah, dan cicilah sampai mati; agen asuransi mengingatkan, jangan banyak hutang karena mungkin besok kita mati.  Kenyataan bahwa kita PASTI mati kapan saja selalu berusaha diingkari.

2.  Karena Agen Asuransi selalu mikirin masa depan keluarga anda, sementara anda sendiri enggak gitu-gitu amat .  Kalau pak kyai mengingatkan bahwa kalau mati anda harus bawa banyak "bekal amal" buat diri kita sendiri ke akherat, Agen Asuransi mengingatkan -untuk kepentingan keluarga yang ditinggalkan- "nilai ekonomis" kita dilindungi, dan duit banyak ditabung, diinvestasikan supaya saat kita mati keluarga nggak kelimpungan dan masih bisa sejahtera.

3. Karena Agen Asuransi yang selalu ingat bahwa orang mati harus meninggalkan warisan "penghasilan" bukan "hutang".  Sementara anda saat ini merasa buat nyicil hutang saja hidup pas-pasan, boro-boro buat ninggalin keluarga dalam bentuk warisan.

4. Karena Agen Asuransi yang selalu mengingatkan anda harus kaya.  Buat sebagian orang, kata "menjadi kaya" itu intimidatif.  Malahan ada yang bangga, biar miskin asal bahagia (padahal : mana bisaaa??).

5. Karena Agen Asuransi suka didukung keluarga yang bakal jadi ahli waris, sehingga peluang anda menikmati uang untuk kepentingan diri sendiri, sebagian sambil diam-diam, akan terhalangi..


6.   Karena anda sudah Terlalu kaya atau Terlalu Miskin.  Terlalu kaya hingga asset tidak akan habis diulur sampai tujuh kali keliling dunia, terlalu miskin sehingga memikirkan bahwa harus punya warisan buat keluarga sudah membuat anda pengen bunuh diri.

7. Karena Agen Asuransi umumnya punya pengetahuan lebih soal pengelolaan investasi dan keuangan keluarga.  Sementara pengetahuan anda soal keuangan keluarga hanya sebatas uang masuk = uang keluar alias nggak ada sisa.  Ini bikin minder memang, apalagi yang merasa sudah kaya-tapi sebenernya enggak kaya.

8. Karena Agen Asuransi mikirnya jauh ke depan, sementara anda mikirin masa kini saja sudah sambil sesak nafas.  Anda akan sangat terintimidasi oleh kehadiran mereka, karena buat mimpi saja takut, apalagi memikirkan masa depan.

9. Karena agen Asuransi punya segudang kiat untuk membantu anda keluar dari masalah keuangan, dari mulai nawarin program investasi yang hebat sampai peluang karir yang cemerlang.   Sementara anda lebih suka menekuni karir yang "pucat pasi",  hidup serba mepet dan pas-pasan.

 10. Karena Penghasilan Agen Asuransi jauh lebih besar dari penghasilan anda.  Sehingga anda takut, dengan bertemu mereka, anda makin miskin, mereka jadi makin kaya.  Padahal mereka nggak butuh uang anda, keluarga anda yang butuh uang anda (terutama saat anda "jatuh tempo" alias mati).


Maka, kalau kiat-kiat di atas benar, malang benar nasib anda, jangan tersinggung bila benar adanya.  Mau apa lagi?

Comments

Popular posts from this blog

MAU JUAL GINJAL? BACA SAMPAI SELESAI !

Sudah dua tahun tak bertemu, seorang teman mengirimkan "broadcast message" (BM) di perangkat Blackberry saya. BM-nya agak mengerikan : dia mencari donor ginjal untuk saudaranya yang membutuhkan. Soal harga -bila pendonor bermaksud "menjual" ginjalnya bisa dibicarakan dengannya. Membaca BM itu, saya teringat kisah pak Dahlan Iskan dalam bukunya GANTI HATI. Dengan jenaka beliau bercanda, bahwa kini dia memiliki 2 bintang seharga masing-masing 1 milyar, satu bintang yang biasa dia kendarai kemana-mana (logo mobil Mercedez) dan satu bintang jahitan di perutnya hasil operasi transplatasi hati. Ya, hati pak Dahlan "diganti" dengan hati seorang anak muda dari Cina, kabarnya harganya 1 miliar. Lalu, iseng-iseng saya browsing, dan ketemulah data ini, Data Harga organ tubuh manusia di pasar gelap (kondisi sudah meninggal dibawah 10 jam, sumber :http://namakuddn.wordpress.com/2012/04/27/inilah-daftar-harga-organ-tubuh-manusia-di-pasar-gelap/) 1. Sepasang bola mata: U

KAN SAYA MASIH HIDUP ...

“Harta, sebenarnya belum bisa dikatakan pembagian harta karena saya masih hidup. Tetapi saya tetap akan membagikan hak mereka masing-masing sesuai dengan peraturan agama,” ujar ibu Fariani. Ibu Fariani adalah seorang ibu dengan empat orang anak yang baru saja ditinggalkan suaminya Ipda Purnawirawan Matta. Almarhum meninggalkan harta waris berupa tanah, rumah dan mobil senilai Rp 15 Miliar. Pada bulan Maret 2017, ketiga anak ibu Fariani mendaftarkan gugatan ke Pengadilan Agama Kota Baubau, Sulawesi Tenggara dengan nomor 163/ptg/ 2013/PA/2017, yang inti gugatannya : Meminta bagian mereka selaku ahli waris yang sah atas harta waris almarhum ayah mereka. Dunia makin aneh? Anak kurang ajar? Tidak. Banyak orang yang memiliki pendapat seperti ibu Fariani, sebagaimana yang saya kutip di paragraf pertama di atas. Pendapat yang KELIRU. Begitu seorang suami meninggal dunia, maka hartanya tidak serta merta menjadi miliki istri atau anak-anaknya. Harta itu berubah menjadi h

CERITA 19 EKOR SAPI

Dul Kemit, Dede dan Khomsul datang ke rumah pak Lurah sambil bersungut-sungut. Mereka mencari orang yang bisa menyelesaikan masalah mereka. Pak Lurah menyambut mereka, dan tiga bersaudara ini menyampaikan masalahnya. Ayah Dul Kemit, Dede dan Khomsul baru saja meninggal seminggu lalu. Ceritanya, almarhum ayah meninggalkan WASIAT bahwa 19 ekor sapi yang ditinggalkan dibagi untuk mereka bertiga dengan porsi : Dul Kemit 1/2 bagian, Dede 1/4 bagian dan Khomsul 1/5 bagian. Pak Lurah pusing menghitung pembagiannya, karena pesan almarhum adalah saat membagi : sapi tidak boleh disembelih, dijual atau dikurangi. Untuk itu dia minta bantuan pak Bhabin dan Babinsa. Lalu pak Bhabin bilang", Sapi ada 19. Mau dibagi untuk Anak pertama 1/2, anak kedua 1/4 dan anak ketiga 1/5 tanpa menyembelih, tanpa mengurangi". Ketiga bersaudara itu menangguk-angguk. "Oke kalau begitu, supaya tidak berantem, saya akan sumbangkan satu ekor sapi milik saya untuk MENGG