"Ah, kalau di Indonesia kan warisan tidak kena pajak", Katanya. Betulkah? Ternyata tidak sepenuhnya betul. Potongan berita ini saya ambil dari Halaman 4 Harian Kompas, 29 April 2021, tentang jumlah pajak yang harus dibayar oleh anak-anak mendiang Lee Kun-Hee, pendiri grup konglomerasi Samsung. Besarnya sekitar Rp 194 Triliun, dan ini bukan isapan jempol drama korea. Bagaimana kalau terjadi di Indonesia? Misalkan seorang ayah memiliki harta yang tercantum dalam SPT-nya sebuah perkebunan sawit, yang setiap kali panen menghasilkan Tandan Buah Segar, yang setelah dijual membuat sang ayah membayar Pajak Penghasilan sebesar Rp 2 Miliar. Apa yang terjadi sang ayah meninggal? Kewajiban pajaknya gugur? TIDAK. Seseorang yang meninggalkan warisan -dan karena alasan tertentu - para ahli warisnya menunda pembagian waris (katakan, kebun sawit yang menghasilkan TBS tersebut); maka atas hasil kebun sawit itu kewajiban pajaknya tetap menjadi beban almarhum. Lalu mengapa kebun itu tak lekas