Minggu lalu, sehari sebelum berangkat mengajar di Lampung, saya menemani salah satu team BHR melakukan presentasi untuk sebuah perusahaan Fintech rintisan baru di daerah Pasar Minggu. Kami diundang melakukan presentasi terkait rencana mereka menyiapkan Program Dana Pensiun untuk Staf dan manajemen inti perusahaan. Tadinya saya pikir staf dan manajemen intinya terdiri dari banyak orang, sehingga saya sudah siapkan presentasi “Dana Pensiun Lembaga Keuangan” atau DPLK. “Kami hanya ber-duabelas, pak”, kata mas Fulan -sebut saja namanya begitu - manajer Finance dan Accounting mereka. Dalam pertemuan itu selain mas Fulan hadir empat orang anggota manajemen perusahaan itu. Ya, karena perusahaan ini padat teknologi, jumlah orang yang bekerja tak lagi banyak. Sehingga nampaknya DPLK kumpulan kurang cocok. Maka kami berganti strategi, kami memakai pendekatan Dana Pensiun Individu. “Mas, Fulan dan teman-teman semua Sudah tahu cara menghitung Kebutuhan Dana Pensiun ?”