Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2019

HATI-HATI GOSONG

“Pak, paparan yang Bapak sampaikan tadi kan sifatnya Teori pak. Kebutuhan kita kan nggak bisa diprediksi, sementara gaji kan relatif tetap. Kadang sudah berusaha nabung, eh anak sakit. Tabungan jadi terpakai. Apakah dalam dunia nyata ada yang benar-benar bisa menjalani hidup “Menyisihkan, bukan Menyisakan”? Tanya seorang Bapak, dalam sesi Coaching Clinic di ANTV kemarin. Oh ya, saya pernah menulis tentang tiga golongan manusia : menyisihkan, menyisakan dan menyusahkan di https://goo.gl/cGaCBx “Oke, pertanyaan menarik”,Jawab saya. “Pernahkah Bapak pernah mendengar syair salah satu lagu artis visioner Indonesia, Bang Haji Rhoma Irama?”, Tanya saya balik. Bapak yang bertanya nampak kebingungan. Bang Haji Rhoma pernah bilang : yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin. Mengapa? Bukan semata karena pendapatan mereka besar, namun karena pola pikirnya. Orang “pura-pura kaya” akan mendorong KEBUTUHAN mereka berada satu level dengan KEINGINAN. Gaji 5 juta bisa nai

MELURUSKAN PERSEPSI TENTANG PENSIUN

Terimakasih ANTV, TVONe dan Viva Group, hari kita sukses meluruskan Persepsi tentang Pensiun. Menjadi Pensiunan tak harus menunggu tua, karena Definisi Pensiunan adalah : Orang yang tak lagi Berpendapatan Tetap, namun Tetap Berpendapat Jadi, Pensiun tak harus menunggu tua. Pendapatan saat jadi Pensiunan bisa DIRENCANAKAN. Sesi Coaching Clinic " Strategi Perencanaan dan Penghitungan Dana Pensiun"

SUKSES BARENG-BARENG

Saya percaya, Selling ability is not a gift, it's a skill. Kemampuan menjual bukan bakat, namun Keterampilan. Dia bisa dilatih, diasah, dipertajam seiring perkembangan waktu dan pengalaman. Jadi kalau ada yang bilang "Aku nggak bakat jualan" sesungguhnya dia sedang bilang "Aku malas jualan" atau "Aku gengsi jualan". Karena bahkan bayipun sudah bisa MENJUAL ide mereka untuk mendapat minu man atau makan dengan cara : menangis. Terimakasih Team Trainer Area 2 AIA Financial yang sudah mempercayai saya sebagai Coach Training "Selling 360" Batch 4. Alhamdulillah karena antusiasmenya, team Batch keren ini bisa memecahkan rekor penjualan batch-batch sebelumnya, saya kecipratan predikat "Most Valuable Coach" walau tak menerima "Red Auerbach" Trophy seperti MVC di NBA ... Sukses sendirian itu nggak enak. Lebih enak berhasil bareng-bareng.

HIDUP UNTUK MEMUDAHKAN

Dari empat penginapan yang kami di tempati (di Tokyo, Kanazawa, Osaka dan Nagoya) kebetulan menerapkan aturan check-in dan check-out yang sama. Check in jam 15, dan Check out 10 pagi. Untuk traveller kelas "geret koper" ini agak menyusahkan, karena rata-rata kami baru masuk penginapan sore atau malam dan pagi belum sempat ke mana-mana sudah harus check out. Namun jangan khawatir, ada solusi. Ini contohnya, di Nagoya. Kami berangkat dari Osaka menuju Nagoya ketika hari sudah sore. Sampai di Nagoya pukul 16, kami hanya sempat meletakkan barang karena bis kota menuju Nabana no Sato (semacam Kebun Raya di pinggiran kota Nagoya) sudah menunggu. Tiket bus sudah dipesan sebelumnya via internet. Kami masuk kamar lagu sudah pukul 21.00, jalanan sudah sepi karena memang sejak sore kota Nagoya diguyur hujan. Sedangkan kami merencanakan berkunjung dan belajar ke "Meijo" atau Nagoya Castle. Saya pernah cerita tentang Meijo yang merupakan Istana di Tengah Parit,

APAKAH UNITLINK TERMASUK PAPER ASSET?

Tulisan ini sebenarnya hanya merespon postingan seorang perencana keuangan tentang kisah nasabahnya. Alkisah, nasabahnya seorang lelaki yang penghasilannya (katakan) Rp 10 Miliar per tahun. Dengan gaya hidup yang konservatif, si nasabah baru sadar bahwa di akhir tahun tabungan dia hanya Rp 3 Miliar. Sisa uangnya kemana, padahal dia dugem enggak, travelling pribadi dalam batas wajar, makan mewah jarang banget ... Lalu, perencana keuangan tersebut melakukan bedah perkara. Dari hasil bedah perkara, ditemukan beberapa sebab. Seperti dia terlalu mudah percaya pada orang, sehingga dengan mudah meminjamkan uangnya pada saudara atau teman dengan dalih modal usaha (yang akhirnya nggak balik lagi). Namun, ada satu hal dari nasehat perencana keuangan itu yang menurut saya tidak pas. Yaitu : Menurut perencana keuangan itu, adalah keliru nasabah memiliki banyak unit link karena “investasi” di unit link itu justru menggerus uangnya. Saya kira pendapat ini tidak pas, terutama soal pendapat “i

MENGAPA LIFE, BUKAN LIVE ?

Nasabah saya kali ini seorang lelaki, Warga Negara Belanda. Dia menikah dengan seorang wanita Indonesia serta memutuskan tinggal di Indonesia, untuk itu dia memutuskan untuk memiliki Asuransi Kesehatan di Indonesia. Usianya sudah 55 tahun, namun masih kelihatan gagah karena hobinya berenang dan berjalan kaki ke mana-mana. Sebut saja namanya Van Halen. Dalam pertemuan, saat presentasi, pak Van Halen bertanya ",Apakah Asuransi Kesehatan Individu ini meng-cover RAWAT JALAN (OUT PATIENT)?". Saya sengaja tidak langsung menerangkan, supaya dia juga memahami konsepnya. "Begini pak", Terang saya dengan "Javenglish" yang saya miliki. Dalam Konsep Manajemen Risiko, dikenal ada TUJUH tindakan yang dikelompokkan dalam dua ketegori : Pengendalian Risiko dan Pendanaan Risiko. "Tidak semua Risiko bisa "dibereskan" oleh Asuransi",kata saya. Asuransi hanya berperan pada Risiko yang TAK BISA DIDUGA KAPAN DATANGNYA, namun bila r

WATSAP JAM DUA PAGI

Alkisah, seorang lelaki gagah datang ke rumah seorang kaya di kota antah berantah, membawa map berisi ijazah dan piagam-piagam kecakapan beladiri, serta sertifikat Pelatihan Satpam. "Saya, menemui Bapak untuk melamar menjadi Satpam di rumah Bapak y ang megah ini. Saya siap lahir bathin melindungi rumah bapak beserta isinya",kata si pemuda gagah pada orang kaya. "Sorry, aku tak membutuhkan Satpam. Lingkungan rumahku aman, rumahku sudah dilengkapi CCTV dan tetanggaku baik, mereka akan membantu aku kalau aku kemalingan. Aku serahkan keamanan rumahku pada Tuhan. Lagian kamu masih muda, gagah... Pasti gajimu nanti besar", Jawab orang kaya itu. Si pemuda mundur teratur, pintu ditutup oleh orang kaya. Tapi si pemuda tetap rajin menyapa si orang kaya melalui watsap. Walau hanya cek biru, tak pernah dibalas. Dua bulan kemudian, pukul dua pagi dinihari, tiba-tiba masuk pesan watsap dari si orang kaya. "Kalau kamu bekerja sebagai satpam di rumahku, berapa