Hari masih saja mendung, gerimis kadang masih turun, dengan malu-malu, membuat matahari pun enggan menampakkan sinarnya. Tapi, jalanan sudah mulai ramai ketika seorang kawan -yang masih bekerja di sebuah koran - mengirim SMS dan bertanya -pertanyaannya agak janggal- tapi mungkin dia memang membutuhkan jawabannya. Pertanyaannya," Bas, kamu pernah gagal, bagaimana rasanya gagal itu?". Saya kelabakan menjawabnya, bukan saja bakal menghabiskan berbaris-baris SMS, itupun belum tentu jawabannya bakal memuaskan dia. Saya jawab saja dengan pendek," Nanti saya tulis sebuah kisah di blog, baca saja". Gagal. Buat sebagian orang, kata itu sangat menakutkan. Buat yang sekarang kaya, kata itu mengindikasikan jatuh miskin. Buat yang hidupnya "bahagia" kata itu bisa berarti "kesulitan". Tapi, bukankah gagal dan berhasil itu datang satu paket ? Tahun 2002, selepas saya keluar dari TEMPO dan setelah mencari peruntungan dengan berbagai "profesi