“Saya mulai tadinya bertanya-tanya, mengapa kebanyakan mantan karyawan atau teman sejawat saya, setelah pensiun tak lama kemudian meninggal dunia. Padahal mereka dulu orang-orang yang giat, yang sehat hidupnya,”begitu saja dia membuka pembicaraan. Tadi pagi, saat cericip burung meramaikan halaman belakang sebuah hotel di Bogor, yang sekaligus sebuah restoran taman, begitu saja kami bertemu dan berbincang panjang. Pak Gunawan, usianya 67 tahun, baru dua tahun lalu pensiun dan memilih tak tinggal diam saja di rumah. Pagi itu, kami dikumpulkan oleh sebuah perusahaan Asuransi asing yang menjadi mitra kami untuk diberikan banyak pencerahan. Matahari masih belum garang, saat beliau melanjutkan ceritanya. “Saya percaya, bahwa lahir, jodoh dan mati sudah ada yang menggariskan. Tapi saya percaya, walau sudah digariskan, kita harus selalu mempersiapkan,”terangnya dengan serius. Sambil menyendok nasi, saya mendengarkan cerita hidupnya. DIA, PAK GUN Dia, pak Gun : sa