Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2016

KAYA TAPI TULALIT

"Maaf, belum bisa order pak. Kami baru buka setengah jam lagi", Kata mbak Barista dengan manis. Hingga tiba-tiba seorang ibu setengah baya, dengan -sepertinya- anaknya perempuan berseragam SMP memaksa masuk, duduk dan bersungut bilang ke mbak Barista yang barusan",Lain kali belajar dong, konsumen adalah raja. Mosok jam segini belum buka. Saya kan mau jajan di sini bayar ". Mbak baristanya dia m saja, saya memilih menyingkir. Mendadak mulas. Anak beranak itu duduk di kursi tepat di belakang saya. Tak sengaja terdengar mereka ngobrol. "Ma, temanku si Anu baru aja pulang jalan dari Korea, si Ani kemarin upload-in foto-fotonya ke Bromo ke Path. Kapan kita jalan-jalan, Ma",kata si anak merajuk. "Nak, mamahmu ini paling anti jalan-jalan. Buang-buang uang, lagian mamah suka mabok kalau naik pesawat. Mending uangnya ditabung, buat beli apartemen atau mobil lagi",kata ibunya sambil nunduk melototin gawai. "Kalau gitu

Namanya RUDI ...

Profilnya cukup kondang sekitar lima tahun lalu. Majalah atau suratkabar mana yang tidak memuat sosok gagahnya, dengan jas dan dasi, menerima berbagai penghargaan atas prestasi yang cukup moncer dalam bidang pemasaran. Lima belas tahun dia berkarir di perusahaan hebat itu, dan kirinya melesat cepat. Sebut saja, sahabat saya ini, namanya Rudi. Kem arin sore sosoknya kelihatan jauh berbeda dengan penampilannya di media beberapa tahun silam. Kurus, dengan muka tirus pucat pasi : menghapus semua kesan sukses yang melekat di parasnya. Dia terbaring sakit. Kata sang istri, Rudi menderita sering sakit setelah berbagai usaha yang dijalaninya gagal, dan membawa ke jurang kebangkrutan. Dalam sakitnya, Rudi masih sering bangga dengan prestasi masa lalunya, dan itu yang memperparah keaadannya. Rudi adalah sosok berprestasi di perusahaannya, dulu. Beberapa peluncuran produk baru yang ditanganinya hampir selalu sukses. Dia organisatoris yang baik, jangkauan "kuasanya&q

NASEHAT dari STEVE JOBS

For the past 33 years, I have looked in the mirror every morning and asked myself: "If today were the last day of my life : Would I want to do what I am about to do today?". And whenever the answer has been "NO" for too many days in a row, I know I need change something - Steve Jobs.

BERKEKURANGAN ATAU BERKELEBIHAN ?

"Mengko kowe sekolah sing dhuwur yo le, tapi ojo mung nggo ngoyak misuwur", pesan almarhum Bapak dulu, saat aku lulus SD Wonodri, sekolah depan pabrik kacang. Kira-kira terjemahannya begini : Nanti (kalau sudah besar/dewasa) bersekolahlah setinggi mungkin, tapi bukan karena ingin mengejar ketenaran. Cita-citaku sejak dulu adalah mengajar dan menulis. Tentu, profesi ini lebih dekat ke profesi guru atau dosen yang perlu sekolah setinggi mungkin. Tapi, lulus S-1 dari IPB hanya dengan nilai "dua koma alhamdulillah lulus" tentu agak musykil melanjutkan S-S selanjutnya. Biaya gak ada pula. Mundur dari cita-cita mengajar dan menulis? Dulu mentor saya pernah bertanya, bila kamu berkemah di sebuah hutan, saat akan menjerang air di malam hari gelap pekat, ternyata kamu dapati kayu bakar yang akan dipakai menjerang air kurang. Apa yang akan kamu lakukan ? Tentu dengan polos (aku kira kebanyakan orang akan berfikir yang sama) kujawab : masuk hutan, car

Hanya 12% yang Seberuntung Ibu Saya

"Alhamdulillah Dik, Ibu kemarin sudah salurkan santunan untuk anak yatim dari titipan kalian dan hasil bikin pesanan kue", kata Ibu saya dalam pesan pendek via whatsapp kemarin sore. Ibu saya (sebelah kiri) biasa memanggil saya Didik. Sepeninggal almarhum Bapak tahun 2006, beliau memilih tinggal sendiri di Semarang bersama Ma'e. Ma'e adalah orang yang ikut mengasuh kami (saya dan 3 adik, lelaki semua) sejak kecil. Dalam foto ini, Ma'e ada di sebelah kanan. Ibu kini berusia 67 tahun dan hidup sebagai pensiunan yang bahagia. Sudah menunaikan ibadah haji, mandiri secara ekonomi. Bapak meninggalkan pada kami sebuah rumah sederhana di Semarang, sebuah motor (yang belakangan dijual karena menuh-menuhin ruang tamu dan tak ada diantara kami yang mau membawa motor itu) dan sejumlah tabungan. Semua untuk Ibu, karena -alhamdulillah- kami semua sudah cukup mandiri secara ekonomi, cukupan, tak mau mengutak-utik tabungan Bapak. Almarhum Bapak tak meni

RUBEN GONZALES : JANGAN CEMEN

"Karena olahraga ini sulit. Sembilan dari sepuluh orang yang datang berlatih pasti berhenti di tengah jalan. Menyerah", Kata Ruben Gonzales pada wartawan Sport Illustrated yang mewawancarainya, saat ditanya mengapa dia memilih olahraga Luge. Ruben Gonzales adalah orang Amerika Latin, tepatnya Argentina, yang meraih medali emas pada cabang olahraga LUGE pada Olympiade musim dingin 1988 di Calgary Kanada. Bahkan dia masih menjadi juara pada tiga Olympiade berikutnya : Albertsville 1992, Salt Lake City 2002, dan Torino Winter Olympics 2006. Luge adalah olahraga beresiko tinggi, hanya bisa diadakan di negara empat musim, bersalju. Ini adalah kereta yang ditumpangi satu atau dua atlet, di lintasan es keras sepanjang hingga 1000 meter dengan kecepatan mencapai 135 kilometer per jam. Saat memutuskan memilih Luge sebagai olahraga yang akan ditekuninya, Ruben hanya berfikir : saya harus menjadi juara di sebuah olympiade. Ruben remaja di depan tivi tak henti m

SEPULUH TAHUN ATAU SEUMUR HIDUP?

Terimakasih pada klien sekaligus sahabat saya  Iqbal Mukmin  yang mau berbagi cerita ini di wall-nya. Sekali lagi, ini kisah pahit seorang nasabah asuransi (maaf, sangaja saya blur nama pemilik cerita serta perusahaan asuransinya).  Saya pernah menulis tentang hal serupa yang pernah terjadi dalam artikel saya :  http://investorpintar.com/artikel/asuransi-bukan-tabungan Namun, kisah ibu nasabah (yang saya capture ini) agak berbeda. Dan saya ingin mengupas, agar anda semua tak "kejeblos" di lubang yang sama. Sekaligus menjawab pertanyaan beberapa teman. Patut diduga produk yang dibeli oleh ibu Nasabah ini adalah produk UNIT LINK, yaitu produk asuransi yang "menggabungkan" fitur asuransi/proteksi dengan investasi. Dan pada kasus di bawah, oknum agen memanfaatkan ketidaktahuan nasabah -terutama- soal fitur investasi dan biaya-biaya asuransi. Sebagaimana yang saya tulis di artikel dalam link di atas, Asuransi bukanlah tabungan, walaupun itu