Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2019

SERENA WILLIAM

"Dengan menyadari bahwa kamu tidak memiliki segalanya, akan menghindarkanmu dari kehilangan segalanya", kata Patrick Mouratoglou, pada anak bimbingnya : Serena William. Juara puluhan kali Grand Slam, dua tahun lalu menjelang Miami Open dan Indian Open. Artinya, kita harus sadar. Bahwa walaupun kaki kita sudah bisa berpijak di langit, kita pasti punya kelemahan. Punya hal yang tak tahu. Mengetahui dan menyadari kelemahan bukan berarti membuat kita lemah, tapi justru menghindarkan kita dari kerugian yang tak perlu terjadi. Minimal menghindarkan diri dari ditertawakan karena pernyataan yang justru menunjukkan kelemahan kita.

MEREDEFINISI MAKNA SUKSES

Barangkali memang benar kredo yang bilang bahwa Rezeki itu sudah diatur. Demikian juga kemarin. Kemarin saya menghadiri acara MDRT Day di ICE-BSD. Ini adalah acara tahunan para agen asuransi yang sudah atau ingin menjadi anggota MDRT (Million Dollar Round Table), organisasi profesi elit agen asuransi se-dunia. Syaratnya memang tidak mudah, ada target tinggi yang harus dicapai. Alhamdulillah, dua tahun ini saya bisa mencapainya. Acara kemarin, selain menjadi ajang reuni dengan teman-teman satu profesi di seluruh Indonesia, juga menjadi ajang belajar dari para "living legend" di Industri Asuransi.  Salah satu pembicara di "Main Platform" acara kemarin itu adalah Dr. Sanjay Tolani. Semua pelaku industri asuransi di seluruh dunia, rasanya, pasti kenal dia. Pria kelahiran tahun 1984 ini saya bilang "living legend", bukan semata karena prestasinya yang jauh melampaui standar industri, namun karena dia tak pelit berbagi ilmu. Saya melihat kelebihannya adalah : ma

MEMBAYAR IURAN BUKAN MENABUNG

Saya "capture" gambar ini di sebuah forum diskusi, tentang seorang ibu yang merasa dirugikan karena sudah membayar iuran BPJS kesehatan namun tidak di-cover biaya perawatan giginya. Dibandingkanya iuran yang disetor dengan manfaat yang didapat. Saya dulu pernah menulis bahwa BPJS Kesehatan adalah Jaminan Sosial berbasis iuran, mirip asuransi tapi bukan asuransi. Kok gitu? Ya, cara kerjanya mirip. Peserta menyetor iuran, lalu iuran yang terkumpul dipakai untuk membantu peserta yang KEBETULAN terkena risiko sakit. Bedanya, dalam asuransi ada pengelompokan (iuran) anggota berbasis kesamaan tingkat risiko para anggota tersebut berdasar kriteria umur, jenis kelamin, lokasi tinggal dan lain-lain. Itulah proses underwriting. Sedangkan BPJS kesehatan tidak seketat itu prosesnya, karena sekali lagi, ini jaminan sosial. Maka prinsip "sama rasa, sama rata" yang dikedepankan. Yang mampu membantu yang lemah.  Sehingga, bagi orang yang terlanjur punya "standar tinggi"