Bukan, saya bukan hendak bercerita tentang bumbu pedas yang berlevel-level itu. Saya hendak bercerita tentang pertemuan saya dengan nasabah saya, yang saya sebut sebagai Ayah Level Tiga. Beliau mantan pejabat tinggi di negeri ini, yang merintis kariernya dengan reputasi yang (sangat) baik. Rekam jejaknya bisa dibaca di berbagai media, selain kepakaran di bidangnya, juga sebagai ... tokoh penggerak anti korupsi di negeri ini. "Kalau orang lain jadi pejabat (agar) bisa kaya, saya bilang sebelum menjadi pejabat yang melayani publik saya harus "cukup" dan "kaya" dulu, Mas. Jadi bukan jadi pejabat untuk cari kaya",Nasihat beliau pada saya saat ketemu enam bulan lalu. Lalu kami hanya bertukar buku, dan berpisah. Hingga beberapa hari lalu beliau menghubungi saya untuk bertemu. "Mas Basri, saya mau konsultasi untuk Program Asuransi. Kita ketemu di XXXXXX (sebuah "warung kopi" asal Makassar di Jl Wahid Hasyim,Jakarta)",Katanya. Saya