Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2019

TOP INI, TOP ITU : BUKAN JAMINAN

Kejadiannya kamis minggu lalu, di Rumah Sakit tempat saya mengantre untuk disuntik vaksin meningitis. Antrian masih agak panjang, orang menunggu untuk keperluan yang sama duduk sabar di ruang tunggu. Duduk di sebelah saya seorang wanita, membawa buku dan selembar kertas dilaminating. "Menunggu vaksin ya pak",katanya berbasa-basi. "Kenalkan saya Mawar dari XXXXXXX (menyebut sebuah perusahaan asuransi", Lanjutnya memperkenalkan diri. Oke... Setelah berbasa-basi busuk kesana kemari, dia bilang ",Bapak kan mau pergi jauh nih. Perlu proteksi pak, nanti kalau ada apa-apa sama Bapak, keluarga Bapak bisa menerima uang warisan",Katanya lagi. Okee.... Lalu dia mulai nyerocos menerangkan "produk" yang dibawanya. Kertas berlaminating adalah "Daftar Harga" alias tabel premi. "Ini ya pak, selain ada manfaat warisan, Bapak juga dicover biaya rumah sakit dan divonis kena jantung atau kanker. Ditambah lagi, ada uang tabungan yang bisa bapak tarik

ASALNYA DARI DUA ANGKA

"Mas Basri, aku kok pusing ya ngapalin Porsi Pembagian dalam Hukum Waris Islam", katanya. Sebenarnya mudah, dalam pembagian waris menurut Hukum Waris Islam pijakan (angka) porsinya hanya 1/3 dan 1/4. Lalu tinggal dibagi 2 atau dikali 2. "Lalu siapa saja yang pasti dapat?", Tanyanya lagi. Yang pasti dapat, adalah pasangan (suami/istri), orangtua dan anak (catatan : bila masih hidup). Bila tak ada lelaki di antara 3 pihak di atas, maka harta waris akan keluar dari "lingkaran" alias ada ahli waris lain yang ikut menghabiskan. Ada 17 "orang" yang terbagi dalam 3 golongan yang terbuka hak warisnya. "Siapa saja mereka, mas?",Tanyanya lagi. Oh, kalau mau detilnya, hadir saja di Acara Dialog Wanita bersama BHR Academy di Hotel Onih-Bogor, Sabtu 7 Desember 2019. "Memang kalau nggak hadir acara itu kenapa mas", katanya ngeyel. Maka, kemungkinan kamu tak menguasai ilmu Hukum Waris Islam, kemungkinan kamu akan bagi waris

TEAMWORK

Kita boleh merasa hebat, merasa kaya, merasa pintar : tapi tanpa dukungan Team yang hebat, semua itu hanya akan jadi omong kosong. Saya hari ini bersyukur, bisa bertemu dan berkumpul sebagai sebuah team dengan orang-orang ini. Mereka yang berada di balik layar produksi, mencurahkan pikiran dan kreativitasnya, memberi support hingga buku "Hartamu bukan Hartamu" hari ini bisa dibaca oleh 1.000 teman di seluruh Indonesia, dan akan terus bertambah. Alhamdulillah.

PAK MINTO, LOPER KORAN SAYA

Seperti biasa pak Minto, Loper koran sepuh yang sudah mengirim koran ke rumah saya sejak 2004, mengangsurkan koran dan majalah yang saya langgani. Saya lihat keranjangnya makin tipis. " Tinggal Bapak yang langganan koran di kompleks ini",Jawabnya kok korannya makin sedikit. "Untungnya saya sudah punya kambing buat persiapan pensiun, pak",Imbuhnya. Ya, tiap Idul Adha saya selalu memesan kambing dari peternakan pak Minto. Saya sudah melihat gejala bahwa bisnis koran (dan majalah) makin sulit tahun 2005. Ketika itu, stasiun KRL mulai banyak dilakukan penertiban, loper tak bisa bergerak sebebas akhir tahun 90-an. Perempatan jalan protokol juga mulai dijaga Satpol PP, tiap hari ada saja pengasong (termasuk loper koran) yang kena garuk. Di tingkat agen koran, bisnisnya juga makin tua, karena anak agen koran tak mau meneruskan bisnisnya. Kerjanya berat, harus bangun tiap pagi tanpa ada libur, untung kecil tapi risiko bisnis tinggi karena penerbit semakin ketat membuat atu

TIGA BAGIAN

Lukmanul Hakim berkata pada anaknya ",Wahai anakku, sesungguhnya manusia terbagi atas tiga bagian : 1/3 untuk Allah, 1/3 untuk dirinya sendiri, dan 1/3 lagi untuk belatung. Untuk Allah (akan kembali ke Allah) adalah rohnya. Untuk dirinya sendiri adalah amalnya (ilmu yang bermanfaat), adapun yang untuk (dimakan) belatung adalah jasadnya. **Makalah ke 36, Terjemah kitab "Nashaihul Ibad". Sharing Perencanaan Waris untuk teman-teman di Asuransi Zurich Topas Life, Jakarta 12 Desember 2019

AMARAH

Amarah adalah mekanisme pertahanan diri paling dasar yang dimiliki manusia. Maka, orang yang marah, sebenarnya pada tahap mempertahankan diri (atau pendapatnya) Sehingga lihatlah jika ada orang yang selalu marah, itu karena dia selalu terancam (pertahanan) dirinya. Orang yang selalu terancam itu karena dia sedikit ilmu dan amalnya. ** Kajian kitab Ihya Ulumuddin (Imam Al Ghazali), 13/12/2019

RUWET HITUNGAN dan DOSANYA

Bapak A meninggal tahun 2012 meninggalkan 2 anak perempuan dan satu anak lelaki, setelah tahun tahun 2000 bercerai dengan ibu B. Tahun 2002 Bapak A menikah lagi dengan ibu C yang masih memiliki ibu (Ibu D). Dengan ibu C, Bapak A memiliki satu anak perempuan dan satu anak lelaki. Dengan alasan Ibu C (sebagai istri) masih hidup, warisan tidak segera dibagikan hingga kemudian pada tahun 2018 Ibu F (anak pak A dan bu B) meninggal dunia. Akhirnya, ibu C bersitegang dengan bu E, bu K dan G karena persoalan harta waris Bp A. Saya diminta bantuan menghitung pembagian warisnya. Bayangkan dampak sebuah PENUNDAAN pembagian waris. Ruwet itu baru menghitung soal pembagian hartanya, belum soal dosa orang-orang tua yang "menahan dan memanfaatkan" hak anak-anak yatim, yaitu anak-anak Almarhum. Seandainya Bapak A memiliki uang Pertanggungan sebesar Nilai Assetnya, maka saat dia meninggal Ibu C tinggal membagikan pencairan Uang Pertanggungan itu pada ahli waris lain sesuai porsi mereka, seba

PARA JURU BICARA

Alhamdulillah, sudah lulus dari Batch 1 kelas "Train the Speaker" Perencanaan Waris dan Wakaf menurut Hukum Islam yang dihajat oleh BHR Academy. Kelas ini bertujuan menciptakan "Juru Bicara" program Perencanaan Waris yang handal dan menguasai masalah Hukum Waris Islam yang dianggap rumit (dan akhirnya ditinggalkan) di negeri paling relijiyes sedunia ini. Kelas berlangsung dari pukul 09.30 - 17.00 yang terbagi dalam tiga sesi. Sesi Dasar-Dasar Hukum Waris Islam, Sesi Bedah Kasus dan Sesi Role Play. Selamat untuk Kang Gegie , bu Qurotul'Ain Sadiqah , bu Erdayeni Rifai , Octanisa Sylvana dan pak Derisman. Jadikan ilmu ini bermanfaat, disampaikan ke khalayak . Agar ibarat pohon kurma, menjadi pohon kurma yang berbuah lebat, tak hanya berdaun rimbun.

AKU BELAGU

Setahun sebelum MISTERBLEK coffee berdiri, saya dan istri pernah mencoba peruntungan dengan berjualan Produk Jelly dan Nata de Coco. Nama perusahaan ala-ala yang kami dirikan : Cahaya Sinar Esok. Saat itu saya masih bekerja di harian Seputar Indonesia, sebagai buntut Naga. Nama Cahaya Sinar Esok itu kami pilih, karena kami berharap usaha ini bisa menjadi cahaya di masa depan, sebagai pengganti mata pencaharian saya yang sudah merasa jenuh kerja kantoran serta melihat bahwa masa depan usaha media massa (tempat saya bekerja waktu itu) bakal surut seiring zaman. Apa yang kami lakukan? Kami mendapatkan produk dari seorang teman yang kebetulan memiliki pabrik pengolahan produk ini. Polanya konsinyasi : kami ambil barang, distribusikan ke warung-toko-pasar, menagih yang laku dan meretur barang yang tak laku. Setiap Sabtu dan Minggu, saya dan istri (kadang anak-anak ikut) kanvassing ke warung-warung bahkan sampai ke Pasar Ciawi dan Pasar Leuwiliang. Bagasi mobil penuh dus minuman jelly. Hal

QADHA, QADAR dan ASURANSI

... Dalam pembahasan tentang asuransi dengan hakikat qadha dan qadar atau taqdir, misalnya, masih banyak kalangan cendekiawan yang melihat bahwa berasuransi sama dengan melawan taqdir dan mengurangi tawakal kepada Allah SWT. Ini jelas kesalahan besar yang sangat fatal akibatnya. Untuk meluruskan kesalahan ini perlu didudukkan secara jelas apa yang dimaksud dengan berasuransi dan bagaimana kaitannya dengan urusan taqdir terutama yang berkaitan dengan kematian. Dalam pandangan Islam, kematian adalah urusan Allah dan manusia tidak memiliki secuil kemampuan pun untuk memajukan atau menahan kedatangannya. Satu satunya yang manusia mampu mengantisipasi hanyalah "dampak finansial" yang muncul bila pencati nafkah utama meninggal dunia. Yang diasuransikan bukanlah jiwanya, karena jiwa milik Allah. Apa yang diupayakan untuk diminimalkan adalah risiko keuangan sepeninggal almarhum. Oleh karena itu, penamaan asuransi jiwa merupakan kesalahan terbesar dalam dunia asuransi. Yang benar ad

EH, KOK RUMAH DIJUAL?

Saya harus bilang, ini film yang bagus. Film yang punya "nilai". Ceritanya berkisar pada to koh bernama Rara yang merasa "insecure" dengan kondisi badannya yang "berlebih". Perasaan insecure itu yang sebenarnya menghancurkan diri dan karirnya, ditambah lagi kebiasaan lingkungannya yang suka melakukan "body shaming". Padahal -ceritanya- Rara ini pinter. Di luar adegan yang kocak, diseling dialog yang menyentil perilaku-perilaku kekinian penduduk +62, ada satu "scene" yang menurut saya menarik. Sesaat setelah Bapaknya Rara meninggal, ditampilkan adegan ibunya Rara berdiri di depan rumah mereka yang sudah ditempelin banner "Rumah Dijual". Mengapa "scene" ini menarik? Andaikan harga rumah itu Rp 2 Miliar, sertifikatnya atas nama Bapaknya Rara. Saat Bapaknya masih hidup, semua hidup tentram damai dalam rumah yang megah dan hangat itu. Namun, keadaan berubah saat Bapaknya Rara meninggal, secara Hukum Waris Islam, Rumah

MENCERAHKAN, BUKAN MENYESATKAN

"Jadi, milikilah Produk Asuransi Jiwa sebagai Legitimate Portie anda. Karena Ibu sebagai istri akan mendapat kepastian hak yang dperoleh sesuai yang dituliskan dalam Polis Asuransi", Demikian tulis seorang teman -sesama agen asuransi- yang sedang belajar menjadi pembicara soal Perencanaan Waris. Tulisan itu saya baca di wall fesbuknya. Saya senang kesadaran kita soal Perencanaan Waris semakin tinggi, tapi harus diakui mempelajari perihal Hukum waris di Indonesia bukan persoalan sederhana. Selain bahwa ada tiga Hukum Waris yang berlaku, banyak istilah Hukum yang tidak mudah dipahami awam secara seketika. Salah satu contohnya : Legitimate Portie. Istilah Legitimate Portie ada dalam Hukum Waris Perdata, dimuat dalam Pasal 913 KUHPerdata. Secara definisi Legitieme Portie adalah bagian dari harta peninggalan yang harus diberikan kepada ahli waris yang berada dalam garis lurus menurut undang-undang (para Legitimaris). Jadi legitimaris dalam hal ini hanya ahli waris yang menurut u

KENA SINDIR

Lagi nunggu hasil tes penerimaan mahasiswa baru, di sebelah duduk seorang Bapak yang juga menunggu. Oh ya, ini tes saya, bukan tes anak saya... "Gimana tesnya tadi mas, bisa?", Tanya beliau berbasa-basi. Lalu kami berkenalan. Beliau adalah pemilik salah satu agency property terkenal di kota Bogor. "Kuliah lagi supaya nggak pikun mas", Jawabnya saat saya tanya ngapain repot kuliah lagi (padahal sudah kaya raya). Beliau senang mendengar bahwa saya juga mengelola agency bisnis asuransi. "Cara mengelola bisnisnya sama mas, mengelola manusia yang banyak maunya", Sambungnya. Kebetulan kami mau mengambil kelas yang sama, tapi jurusan yang berbeda. Pas wawancara, ditanya pengen umroh? jawabnya : Pengen banget pak. Pengen penghasilan besar supaya biaa nyenengin keluarga? Jawabnya : wah impian yang pengen diwujudkan banget pak. Pengen ngajak keluarga dan orangtua jalan-jalan? Jawabnya : Pasti pak. Semangat? Semangat banget pak ... Tapi tiap kali diundang Training a

HALAH...AKU SUDAH AMAN

Di sebuah arisan ibu-ibu BPJS (Bujet Pas-Pasan Jiwa Sosialita) seorang ibu yang duduk memangku tas - yang dia bilang baru beli di Singapur- berhadapan dengan seorang agen asuransi. Teman-temannya lagi sibuk negosiasi cicilan kerudung. "Halah, Jeng...nggak usahlah repot nawarin asuransi buat aku, aku sudah aman. Suamiku sudah siapin semua buat aku dan anakku. Malah apartemen sudah dia beli atas namaku. Dia juga bilang mau hibahkan rumah dan kebon buat aku juga. Aku nggak butuh asuransi", Sergahnya galak dengan hidung dan dagu mendongak. "Itu semua apartemen, rumah dan kebon kapan dibeli bu?", Tanya si agen asuransi. "Ya pas kami udah nikahlah. Kan rejeki dia dari aku. Walaupun dia yang kerja, tapi kan aku yang mendukung dari rumah, sambil shopping dan arisan", Jawab si ibu BPJS .Ketahuilah ibu, ada tiga jenis harta dalam Perkawinan : Ada Harta Bawaan (dan yang mirip sama dia Harta Perolehan), Harta Bersama dan Polis Asuransi Jiwa sebagai Harta Ketiga. Menu