Masih segar dalam ingatan ibu Mawar (sebut saja begitu) calon nasabah saya, kejadian empat bulan yang lalu. Pagi sebelum berangkat ke Bandung untuk urusan pekerjaan, (almarhum) suaminya sempat memintanya membereskan laci meja kerjanya di rumah. Hal yang sangat janggal, karena biasanya sang suami yang membereskan sendiri, bahkan pembantupun dilarang menyentuh meja kerja itu. “Supaya tak ada berkas yang nyelip-nyelip”,katanya tiap kali meja mau dibantu dibereskan. Bu Mawar tak menyangka, itu bakal menjadi permintaan terakhir suaminya. Menjelang pukul dua siang, dia mendapat kabar suaminya terkena serangan jantung saat “meeting” dan dibawa ke Rumah Sakit (dan ternyata dalam kedaaan sudah meninggal dunia). Bu Mawar dan suami bukanlah keluarga berkekurangan. Dari usaha suaminya, mereka memiliki banyak sekali asset dan nyaris hidup tanpa hutang pribadi. Hutang yang ada hanyalah hutang usaha. Setelah prosesi pemakaman selesai, bu Mawar mulai bergelut dengan keh