Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2018

THR TAHUN LALU KEMANA ?

Lebaran, selain liburnya yang ditunggu : mudik, ngumpul dengan sanak keluarga, orangtua. Rasanya kok, tak ada momentum seindah lebaran. Lebaran juga ditunggu, karena –bagi yang bekerja di kantor- bakalan menerima THR : Tunjangan Hari Raya. Ini semacam oase di musim kering, karena ini jadi semacam bonus, pendapatan di luar dugaan. Bagi yang perusahaannya “basah” jumlahnya bisa berlipat dari gaji yang biasa diterima. Tapi, buat yang perusahaan “kering”…jumlahnya ya cukuplah buat membeli biscuit dan kacang goreng. Lalu, kemana cerita THR kita tahun lalu? Jadi apa dia? Barangkali-kebanyakan-THR langsung habis tak tentu rimba begitu telah kita terima. Daftar belanja langsung menanti jauh sebelum uang THR masuk rekening. Walhasil, justru tabungan tersedot untuk menambah kekurangan belanja dari THR tersebut. Gawat. Adakah mau diulang kesalahan itu? Harusnya tidak. Ada beberapa tips yang bisa saya sampaikan bagi anda yang akan menerima THR tahun ini. PERTAMA. Langsung sisihkan antara 5-10% un

MEMBANGUN PENJARA

Di atas panggung dengan latar belakang kain hitam, dia kelihatan tenggelam dalam kursi roda yang "kebesaran". Sore itu penjara Iron Wood di pinggiran Blythe, California hangat dengan kedatangan pria ini bersama Sir Richard Branson : pemilik Virgin Group. Dia bernama Sean Stephenson. Penderita penyakit "langka" Osteogenesis Imperfecta, alias sindroma tulang rapuh. pada hari kelahirannya -ayah Sean bercerita- dia divonis oleh dokter dan therapist yang menolong kelahirannya hanya akan bertahan tak lebih dari 24 jam. Namun 34 tahun kemudian, saat berbicara di antara ratusan "warga binaan" Lapas Iron Wood, dia bilang",Semua dokter yang meramalkan hidupnya bakal pendek, sudah meninggal dunia. "Dan saya adalah satu-satunya dokter yang hidup dari sejak peristiwa ramalan itu",kelakarnya yang disambut tawa audiens. Ya, Sean kini berprofesi sebagai therapist, Penulis buku-buku "self help motivation" dan sekaligus mo

MEGHAN DAN TAS MICHAEL KORS

Ini hanya cerita sederhana yang kebetulan terjadi di lingkungan saya. Asisten rumah tangga kami, sebut saja namanya Meghan. Saya teringat nama ini karena kebetulan Rubrik Nama&Peristiwa harian Kompas menulis tentang Meghan Trainor, dan tak adil pula kalau asisten Rumah Tangga selalu disebut namanya Inem. Zaman sudah maju. Oya, balik lagi ke Meghan. Meghan sudah lumayan lama bekerja di tempat kami, sejak belum punya anak sampai anaknya sudah dua. Setiap hari Rabu, dia selalu minta izin ikut Majelis ibu-ibu di Pesantren Ash Shogiri dekat rumah kami, pukul 8-12 siang. Pesantren ini pesantren besar, jamaahnya ada di mana-mana. Tanah Kavling buat bikin rumah, kami beli Ajengan Pimpinan Pesantren ini, itu mengapa "kompleks" tanah kavlingan kami dinamai "Nurul Ikhwan". Setiap Rabu pula, Meghan tampil dengan outfit, dresscode terbaiknya. Kadang pakai sepatu kulit ala-ala wanita karir, dan yang jelas tas coklat Michael Kors tak pernah ket

HIDUP (YANG) FUNGSIONAL

Pembicaraan bermula dari rencana anak saya pertama untuk beli motor. Katanya buat menunjang kegiatan kuliahnya. Dia sekarang baru semester dua di Unpad, universitas negeri yang (harusnya) tak mahal-mahal amat biayanya. Tapi untuk sekedar menjadi gambaran bagi yang punya anak mau kuliah (atau mempersiapkan biaya anaknya untuk kuliah) bolehlah saya berbagi sedikit. SEKARANG : Biaya SPP (atau sekarang istilahnya UKT) per tahun di Unpad, non Kedokteran, adalah sekitar Rp 12 juta per tahun. Karena anak saya perempuan, tempat kostnya -saya pikir- musti layak, kira-kira Rp 12 jutaan juga per tahun. Biaya hidup dia, termasuk uang untuk beli buku, fotokopi, kegiatan non kuliah sekitar Rp 30 jutaan per tahun. Kalau dihitung rata-rata per bulan "biaya kuliah" sekitar Rp 4.5 jutaan. Itu setara gaji fresh graduate di sebuah perusahaan level menengah. Alifa, anak saya ini, sudah menuliskan beberapa rencana yang mau dia lakukan dalan lima tahun ke depan. Buat a

KEBENARAN AKAN MENEMUKAN JALANNYA

Seorang jenderal menulis puisi mungkin banyak. Namun bila puisinya, dan bahkan namanya, diabadikan di sebuah pulau barangkali itu rada luar biasa. Adalah seorang pemuda cakap bernama Nami yang hidup pada masa pemerintahan dua raja di Korea, yaitu Raja Sejo (1417-1468) dan raja Yejong (1450-1469). Pada usianya yang 17 tahun, Nami sudah menunjukkan bakatnya yang luar biasa pada strategi dan cara memenangkan perang. Dia masuk Akademi Angkatan bersenjata, dan berhasil menaklukkan beberapa kali percobaan pemberontakan. Raja Sejo melihat Nami sebagai anak muda yang pantas mengemban jabatan sebagai Menteri Pertahanan di usianya yang belum genap 20 tahun. Kemajuan dan prestasi, tak selalu menyenangkan hati orang lain. Ya kan? Alkisah seorang menteri, Yu Ju Gwang, yang dekat dengan putra Mahkota Yejong, tidak suka pada pencapaian Nami. Ketika tahta beralih ke Raja Yejong, Yu Ju Gwang memfitnah Nami. Nami, adalah panglima yang gagah namun melankolik. Ditulisnya

KISAH ANGGUR DAN KEPIK

Apakah hewan, yang orang pikirkan bisa menjadi maskot perusahaan mereka? Kebanyakan orang memilih binatang yang gagah seperti burung Garuda atau Elang, yang larinya cepat seperti cheetah, kijang atau antelope, atau yang lucu seperti Panda. Tapi tidak untuk perusahaan ini : Chateau Mani. Chateau Mani adalah perusahaan pengolahan buah anggur menjadi Wine yang didirikan oleh seorang entrepreneur bernama Yoong Byung Tae, terletak di Yeongdong, sekitar 2.5 jam perjalanan dari Seoul. Yoong muda, pada tahun 1999 menyaksikan booming efek jalur kereta cepat KTX yang menghubungan Daegu ke Seoul, melewati kampungnya di Yeongdong sebagai sebuah potensi. Bersama orang-orang sekampungnya mereka bahu-membahu melirik potensi kampungnya, membangun berhektar kebun anggur, yang hasilnya diolah menjadi Wine. Chateau Mani kini, memiliki omzet hingga sekitar 12 Miliar Won (Rp 160 Miliar) per tahun dengan peredarannyabke seluruh dunia, terutama Eropa dan China. Apa yang merek

MISKIN TAPI SEOLAH SEJAHTERA

Sebuah notifikasi dalam bahasa Korea masuk ke hape saya pukul 16.25 kemarin. Saat itu saya dan beberapa teman sedang ngobrol di kedai kopi Starbucks Jl. Sail-dong, seberang Lotte Young Plaza Daegu. Penasaran, atas bantuan Google translate, kami buka pesan itu. Bunyinya : "Peringatan, Departemen Urusan Cuaca mengindikasikan di udara kota Daegu sedang ada debu halus yang mengotori udara. Warga diminta mengenakan masker udara bila ingin beraktifitas di luar ruangan". Saya duga, pesan itu masuk karena saya menggunakan Free Wifi-nya Korean Telecom di Starbucks. Beberapa orang, anak-anak muda, bergegas keluar dari kedai dan mengenakan masker. Taegu, atau dikenal -serta mudah dilafalkan- sebagai Daegu adalah kota Metropolitan terbesar ke 4 di Korea Selatan setelah Seoul, Busan dan Incheon. Terkenal sebagai kota Fashion dan Hi-Tech, banyak industri di kota ini. Daegu -dalam bahasa Indonesia- berarti Bukit yang besar. Berada dalam "basin" da

HANS MAU PENSIUN

Sebut saja namanya Hans. Usianya baru awal tigapuluhan, tapi bisnisnya sudah lumayan oke. Dia tipe orang yang tak bisa diam, semua yang menurutnya menghasilkan tambahan penghasilan dia kerjakan. Dia memiliki (dan mengelola) enam warung bakso. Di Hulu usahanya, dia membuat penggilingan daging, yang juga menerima orderan giling daging hingga produksi dari tukang bakso lain. To tal karyawannya ada 90-an orang. Waktu jaman-jamannya mulai taksi online, saking penasaran mencoba, dia turun mencoba jadi sopir taksi online. Sekarang dia punya delapan armada mobil yang disewakannya menjadi taksi online. Kemarin Hans ketemu saya. "Pengen ngobrolin Perencanaan Dana Pensiun terutama buat karyawan-karyawanku, Mas",katanya. Hans sebenarnya sudah mendengar banyak soal beberapa alternatif penyediaan dana pensiun. "Tapi, aku penasaran katanya merencanakan dana pensiun pakai produk Unit Link juga bisa menguntungkan", tanyanya penasaran. Lalu saya gambarkan

CARA PENTING, TUJUAN LEBIH PENTING

Kemarin selepas mengisi sesi Sharing "Asuransi sebagai Solusi Perencanaan waris dan pajak" untuk teman-teman di asuransi Zurich kemarin, saya bergegas menghadiri pertemuan dengan seorang teman, sekaligus calon nasabah. Ingin konsultasi, katanya ... Kami bertemu, memesan dua gelas kopi dan kudapan ala kadarnya. Obrolan mengalir lancar. "Bas, pengen konsultasi dong. Tanya-tanya. Gue liat elo keliling kesana-kemari ngisi sesi sharing Perencanaan Waris dan Pajak. Emang ada yang minat dengerin, gitu",Tanyanya penasaran. Saya buka Ipad, buka tautan dari sebuah situs analisa Data dan berita. Di Indonesia, menurut Laporan Global Wealth Report 2017 yang dirilis Credit Suisse Wealth Management " setidaknya ada 868 orang super kaya dan 111 ribuan orang yang dikategorikan kaya. Kriteria orang super kaya itu adalah memiliki Nilai kekayaan bersih US$50 juta (Rp 675 Milyar), dan orang kaya Rp US$ 1 juta (Rp 13,5 Milyar). "Mereka adalah oran

JONO JONI JOINAN

"Halah, agen asuransi kan cuma jualan sakit sama mati". Pernah dengar kata-kata itu terlontar dari teman atau kenalan. Saya sih enggak. Enggak jarang, alias sering. Namun kali ini, saya mau cerita kisah seorang klien, yang masalah bisnisnya tak ada profesi lain yang bisa membantu membereskan, selain Agen Asuransi. Atas izin klien saya, saya ceritakan kisahnya sebagai bahan pelajaran buat kita. Cekidot. Klien saya, sebut saja namanya Joni. Joni memliki teman akrab bernama Jono. Awal pertemanan mereka bermula saat keduanya aktif di sebuah klub mobil merek dari Amerika. Dari sekedar kopdar, mereka berbicara serius setelah melihat peluang bisnis. Hingga, Joni dan Jono bersepakat "joinan" membangun sebuah bengkel perbaikan dan modifikasi. Modalnya bantingan, di angka ratusan juta. Tadinya bengkel hanya melayani anggota klub, hingga terkenal di antara semua pengguna mobil amerika ini dari mana-mana. Bahkan, suatu saat saya ke bengkel itu,

INI IBU NORA, TANPA K

Kemarin kantor kedatangan tamu. Kantor yang saya maksud adalah kantor agency yang saya kelola. Sejak Layanan Langganan dipusatkan ke Jakarta, banyak nasabah datang ke kantor kami untuk dibantu klaim, pencairan manfaat tunai atau hal administratif lain. Yang datang kemarin, sebut saja ibu Nora, tolong jangan tambahkan huruf K di belakang namanya. Dari cara dia parkir mobil Pajero-nya yang rada seenaknya "makan jatah" dua mobil, dan cara dia memandang remeh orang di kantor, dan gayanya mengangkat-angkat tangan yang keberatan gelang krincing : sebenarnya huruf K di belakang namanya cocok juga. Ibu Nora mau membatalkan polis yang dibuat suaminya. Saya perhatikan dari kejauhan, sekretaris saya mulai kesulitan menerangkan bahwa pembatalan polis harus dilakukan oleh yang bersangkutan (pemilik polis). Diulang tiga kali, dengan pongah bu Nora bilang, dengan nada setengah berteriak ",Suami saya sibuk, lagian buat apa asuransi, saya nggak butuh. Duit s