Ini adalah warung tenda favorit saya. Racikan bebek gorengnya yang kriuk, sambelnya yang pas membuat kami balik dan balik lagi ke sana. Asli, rasanya kelas bintang lima. Cak Durasim, begitu dia menyebut namanya-asli Lamongan, adalah pemilik warung tenda yang buka tiap malam di halaman ruko depan kompleks rumah kami. Dari ceritanya, selain disitu dia memiliki dua cabang lain di Bogor. Anak buahnya kini ada 14 orang. Dengan punya dengar, kabarnya total omzet tiga cabangnya mencapai 8-12 juta per malam. Tak heran, di usianya yang genap 40 tahun Cak Durasim sudah naik haji dan –kabarnya- memiliki rumah megah di kampungnya. Tapi bukan cerita soal bisnis Cak Durasim yang ingin saya bagikan. Enam bulan lalu -seperti biasa- sambil menyiapkan bebek goreng pesanan kami, Cak Durasim bercerita. Waktu itu musim hujan, dan dia harus turun langsung di warung tendanya karena beberapa anak buahnya sedang sakit. Maklum, mereka bekerja dari jam 5 sore hingga 11 malam.