Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2019

THE WIFE

Malam itu Joe Castleman gelisah dalam tidurnya, hingga Joan -istrinya-menegurnya agak tak banyak makan makanan manis sebelum tidur. Itu membuatnya susah tidur. Tiba-tiba telepon berdering. Panitia Penghargaan Nobel mengabarkan, bahwa Joe berhak menerima Penghargaan Nobel karena salah satu novel yang ditulisnya dianggap sangat berpengaruh pada dunia sastra. Sebuah kabar yang mengejutkan, sekaligus menguak berbagai konflik sebuah keluarga yang nampaknya baik-baik saja. Joan Archer adalah mahasiswi sastra berbakat, anak bimbing Joe, yang akhirnya dinikahi Joe setelah menceraikan istri pertama (yang dianggap) tak menghargai profesinya sebagai penulis. Stockholm sedang dingin-dinginnya ketika pasangan ini bersama anak bungsu mereka tiba. Penghargaan Nobel yang prestisius ini akhirnya menghamburkan semua bara yang terpendam ketika Joan memilih meninggalkan ruangan acara dalam tangis. Orang melihat Joe Castleman sebagai penulis hebat yang menghasilkan banyak tulisan berbobot, hebat  dan berp

REZEKI SUDAH DITAKAR

Hari ini, Tuhan mengingatkan kembali pada konsep bahwa "Rezeki sudah ada takarannya". Berangkat dari rumah, kami mau ke servis koper di daerah Cikini, dan lanjut meeting dengan calon nasabah di Pacific Place. Karena, dua janji itu kami berangkat lebih awal, jam 09.00. Supaya bila kena macetpun, kami tak terlambat. Namun, jalanan hari ini bersahabat. Jagorawi sama sekali tak macet. Saya memutuskan keluar di Cawang, dan berniat lewat Kampung Melayu menuju Cikini. Saya lupa, kalau plat mobil saya genap dan masuk ke jalur ganjil. Di perempatan BNN saya distop polisi. Pendek cerita saya musti mengeluarkan uang Rp 500.000,- untuk membereskan "keteledoran" yang tak perlu ini. Bayar denda tilang. Sebelum kejadian ini, pas mau berangkat mudik dua minggu lalu, kami juga mengalami kejadian yang serupa : mengeluarkan uang ekstra di luar rencana. Saat itu, untuk menghindari macet di Cikarang, saya sengaja keluar di pintu tol Cibatu menuju Jl Raya Kalimalang meng

HEMAT PANGKAL KAYA?

Apakah rajin menabung akan membuat kita kaya, seperti kata pepatah jaman dahulu kala? Foto pertama saya ambil dari papan informasi sebuah bank swasta di Bogor, hari ini. Bunga deposito, jangka 12 bulan adalah 4,25%. Dikurangi PPh atas bunga deposito yang 20%, maka bunganya tinggal 3,40% Inflasi tahun 2018, menurut Bank Indonesia adalah 3,13%. Proyeksinya tahun 2019 tak akan jauh berubah. Jadi menabung di bank (tanpa menghitung biaya-biaya) dapat 3,40% tapi nilainya berkurang 3,13% karena inflasi. Bersih diterima nasabah 0,27% per TAHUN. Menabung itu memang hanya untuk aman, bukan berkembang. Seperti jagung. Kalau diletakkan di lumbung, dia akan aman. Kalau mau jagungnya berkembang, bertumbuh harus "diinvestasikan" di ladang. Demikian (sebagian) Prinsip Dasar Perencanaan Keuangan.

KISAH PAK ROBI

Siang itu cuaca seakan ikut berduka. Prosesi pemakaman sudah selesai, beberapa teman dan kerabat yang mengantar jenazah pak Robi (sebut saja namanya begitu) pulang meninggalkan pusara dan gundukan tanah merah kuburan baru itu. Istri dan tiga anak almarhum masih belum mau beranjak dari sana ketika datang seorang perempuang muda, sekitar 30-an tahun menggandeng seorang anak lelaki kecil. "Saya dinikah siri oleh pak Robi, dan ini anak beliau",kata perempuan (sebut saja istri muda) yang menjadi semacam geledek di cuaca mendung bagi istri dan anak-anak almarhum. Lalu hari-hari diisi dengan pertentangan harta waris almarhum, karena si istri muda menuntut hak waris atas anaknya. Bisakah anak yang lahir dari pernikahan siri menuntut hak waris? Seorang istri yang dinikah secara siri, umumnya tidak memiliki dokumen sah yang diakui oleh negara. Seperti surat nikah, misalnya. Ketika anaknya lahir, anak hanya akan memiliki hubungan perdata dengan ibunya. Artinya, dia