Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2016

Mas Adi, Tukang parkir depan Bakso PMI Sempur

Saya pikir dia salah satu orangtua yang menunggu anaknya pulang studytour, malam itu pukul 11 malam di lapangan Sempur. Hingga kami ngobrol di depan warung bakso yang sudah tutup, di bawah siraman lampu neon 10 watt. Di bangku kayu yang sedikit basah tersiram hujan. Adi, begitu namanya. Umur kami sebaya, tapi dia (dulu) menikah muda. Anak sulungnya, kini sudah dua tahun bekerja di percetakan Gramedia. " Dia kemarin bilang, sudah bisa "ngredit" motor dari jerih payahnya b ekerja", terselip nada bangga di balik kata-katanya. "Hidup saya berliku-liku mas," katanya ketika mengetahui saya berasal dari Semarang. "Adik saya ada yang jadi tentara, adik wanita saya jadi dosen di Semarang, dan sata jadi tukang parkir", lanjutnya. Saat dia berdiri, membantu sebuah mobil dia terpincang-pincang berjalan. Seakan bisa membaca jalan pikiran saya, dia berkata",Saya dulu kepala satpam di mal Jambu Dua, hingga kemudian dirasionalisasi

"Ditampar" We Jien dari Pulau Penang

Posturnya yang gempal tak mampu menyembunyikan pembawaannya yang jenaka.   Umurnya baru 36 tahun, tapi karena kesuksesannya membangun tim penjualan dari nol, hari itu dia berdiri di depan kami semua, para pemilik agensi sebuah perusahaan Asuransi   Joint Venture terbesar di Asia.   Namanya Wi Jien. Saya, beserta tiga ratusan “pengusaha asuransi” ini diundang untuk mengikuti sebuah Seminar bertajuk “Bridge to Success” yang diadakan di Pulau Penang-Malaysia 10-12 Januari 2015 lalu.   Pulau Penang sendiri adalah bagian dari kesultanan Kedah, yang bisa ditempuh dengan lima jam perjalanan darat dari Kuala Lumpur.   Jangan, jangan bayangkan lima jam perjalanan darat dari Bogor ke Jakarta saat waktu berangkat atau pulang kantor.   Perjalanan lima jam darat dari Penang ke Kuala Lumpur, mirip-mirip perjalanan dari Bogor ke Cirebon via tol Cipali.   Lumayan.   Wi Jien berkantor di sebuah kantor megah dekat kawasan Georgetown, Penang.   Kawasan Georgetown adalah “kota lama” yang saat