Minggu lalu, saya menyetir mobil -sendiri- dari Bogor ke Semarang. Dua belas jam perjalanan bukan waktu yang pendek. Jumat berangkat ke Semarang, Minggu saya sudah kembali lagi ke Bogor. Beberapa teman yang tahu saya pergi ke Semarang, pasti mengira saya sedang memeriahkan liburan panjang Idul Adha. Bukan sebenarnya. Illustrasi dari KOMPAS Pergi ke Semarang, bisa jadi menjadi perjalanan sakral buat saya, semacam ritual : karena itu waktunya menengok ibu, satu-satunya orangtua yang miliki saat ini setelah Bapak saya meninggal dunia 2006 lalu. Beberapa teman dengan kritis bilang, kenapa nggak pakai telepon saja? atau SMS, BBM, Whatsapp? Mengunjungi orangtua bukanlah bisnis yang pantas kita hitung "cost benefit"nya. Mungkin sekali perjalanan ke Semarang -via darat, nyetir sendiri- bisa menghabiskan 2-3 juta untuk bensin dan akomodasi. Dibandingkan dengan pulsa telepon tentu jauh lebih besar, tapi bayangkan bagaimana bahagianya orangtua melihat anaknya pulang menya