"Pak Basri, saya lihat postingan anda di Fesbuk jarang menyebut produk?", Tanya seorang -wanita - peserta Kelas Selling 360 saat "break" makan siang.
"Ya, Bu. Karena saya bukan menawarkan SOLUSI atas masalah yang dihadapi nasabah. Bukan menjual produk yang seringkali dipaksakan masuk ke masalah nasabah, yang justru membuat masalah baru",Jawab saya.
Kemudian saya tunjukkan coret-coretan ini padanya. Coret-coretan dengan tulisan mirip cakar ayam kampung ini saya tempel terus di dinding Ruang Training di Kantor.
"Ini adalah segmentasi pekerjaan kita, bu",Jelas saya sambil mengelap mulut dengan tisu.
Seringkali Agen asuransi (atau bahasa kerennya Konsultan Keuangan, walau tidak semua agen asuransi punya kapabilitas sebagai perencana keuangan) memaksakan produknya pada nasabah tanpa melihat segmentasi masalah nasabah.
Dan banyak, agen asuransi menggunakan "produk sapu jagat" untuk nasabahnya.
"Maksudnya produk sapu jagat itu apa ya pak",Ibu tersebut penasaran.
Ya, nasabah mau menyiapkan Program Proteksi atas Hutang pakai produk itu. Mau menyiapkan Program Proteksi Dana Pendidikan pakai produk itu. Mau Menyiapkan Program waris pakai Produk itu.
"Sehingga, jangankan tujuan keuangannya tercapai, yang ada nasabah tersebut duitnya habis tapi tak sampai ke mana-mana", Tegas saya.
Nasabah yang ada di segmen I dan II tidak cocok diberi produk untuk segmen III dan IV, karena kebutuhan mereka berbeda, demikian sebaliknya.
Nasabah juga musti ngerti kebutuhan dia apa. Jangan usia sudah 45 tahun, minta dibuatkan Program Pensiun dengan "cicilan" ringan, namun hasil besar.
"Itu wilayah dukun penggandaan uang Bu, bukan wilayah Perencana Keuangan",kata saya disambut ketawa Ibu di depan saya itu.
"Kalau pak Basri sendiri, posisinya di mana?",tanya Ibu peserta, penasaran.
"Saya adalah (Legacy &) Estate Planner, bu",jawab saya tegas.
Tugas saya memberi solusi Persoalan Asset Preservation dan Asset Distribution pada nasabah di segmen III dan IV, bukan sekedar menjual produk pada mereka. Untuk itu saya musti memiliki pengetahuan yang cukup SOLID soal Perencanaan Pajak dan Perencanaan Waris.
"Tapi pak, kalau saya sharing soal Perencanaan Waris dan Pajak, banyak teman saya cuek malah sebagian tertawa",bantahnya.
Tenang bu, kalau begitu, teman ibu itu bukan target market ibu. Mereka orang yang "pura-pura" berada di segmen III dan IV, padahal sebenarnya enggak. Kelihatannya mapan dan mentereng padahal masih BPJS.
"BPJS pak?",tanyanya heran.
Iya, Bujet Pas-Pasan, Jiwa Sosialita.
"Ya, Bu. Karena saya bukan menawarkan SOLUSI atas masalah yang dihadapi nasabah. Bukan menjual produk yang seringkali dipaksakan masuk ke masalah nasabah, yang justru membuat masalah baru",Jawab saya.
Kemudian saya tunjukkan coret-coretan ini padanya. Coret-coretan dengan tulisan mirip cakar ayam kampung ini saya tempel terus di dinding Ruang Training di Kantor.
"Ini adalah segmentasi pekerjaan kita, bu",Jelas saya sambil mengelap mulut dengan tisu.
Seringkali Agen asuransi (atau bahasa kerennya Konsultan Keuangan, walau tidak semua agen asuransi punya kapabilitas sebagai perencana keuangan) memaksakan produknya pada nasabah tanpa melihat segmentasi masalah nasabah.
Dan banyak, agen asuransi menggunakan "produk sapu jagat" untuk nasabahnya.
"Maksudnya produk sapu jagat itu apa ya pak",Ibu tersebut penasaran.
Ya, nasabah mau menyiapkan Program Proteksi atas Hutang pakai produk itu. Mau menyiapkan Program Proteksi Dana Pendidikan pakai produk itu. Mau Menyiapkan Program waris pakai Produk itu.
"Sehingga, jangankan tujuan keuangannya tercapai, yang ada nasabah tersebut duitnya habis tapi tak sampai ke mana-mana", Tegas saya.
Nasabah yang ada di segmen I dan II tidak cocok diberi produk untuk segmen III dan IV, karena kebutuhan mereka berbeda, demikian sebaliknya.
Nasabah juga musti ngerti kebutuhan dia apa. Jangan usia sudah 45 tahun, minta dibuatkan Program Pensiun dengan "cicilan" ringan, namun hasil besar.
"Itu wilayah dukun penggandaan uang Bu, bukan wilayah Perencana Keuangan",kata saya disambut ketawa Ibu di depan saya itu.
"Kalau pak Basri sendiri, posisinya di mana?",tanya Ibu peserta, penasaran.
"Saya adalah (Legacy &) Estate Planner, bu",jawab saya tegas.
Tugas saya memberi solusi Persoalan Asset Preservation dan Asset Distribution pada nasabah di segmen III dan IV, bukan sekedar menjual produk pada mereka. Untuk itu saya musti memiliki pengetahuan yang cukup SOLID soal Perencanaan Pajak dan Perencanaan Waris.
"Tapi pak, kalau saya sharing soal Perencanaan Waris dan Pajak, banyak teman saya cuek malah sebagian tertawa",bantahnya.
Tenang bu, kalau begitu, teman ibu itu bukan target market ibu. Mereka orang yang "pura-pura" berada di segmen III dan IV, padahal sebenarnya enggak. Kelihatannya mapan dan mentereng padahal masih BPJS.
"BPJS pak?",tanyanya heran.
Iya, Bujet Pas-Pasan, Jiwa Sosialita.
Comments
Post a Comment