Barangkali memang benar kredo yang bilang bahwa Rezeki itu sudah diatur. Demikian juga kemarin.
Kemarin saya menghadiri acara MDRT Day di ICE-BSD. Ini adalah acara tahunan para agen asuransi yang sudah atau ingin menjadi anggota MDRT (Million Dollar Round Table), organisasi profesi elit agen asuransi se-dunia. Syaratnya memang tidak mudah, ada target tinggi yang harus dicapai. Alhamdulillah, dua tahun ini saya bisa mencapainya.


Acara kemarin, selain menjadi ajang reuni dengan teman-teman satu profesi di seluruh Indonesia, juga menjadi ajang belajar dari para "living legend" di Industri Asuransi. Salah satu pembicara di "Main Platform" acara kemarin itu adalah Dr. Sanjay Tolani. Semua pelaku industri asuransi di seluruh dunia, rasanya, pasti kenal dia.
Pria kelahiran tahun 1984 ini saya bilang "living legend", bukan semata karena prestasinya yang jauh melampaui standar industri, namun karena dia tak pelit berbagi ilmu.
Saya melihat kelebihannya adalah : mampu membuat hal rumit menjadi simpel, sederhana. Dunia Jasa Keuangan (terutama Asuransi) adalah dunia yang penuh istilah rumit, tapi menjadi mudah ketika dia yang berbicara. Dengan kelebihannya itu, Dr Sanjay bisa meyakinkan (dan membantu) ribuan kliennya yang tersebar di 53 negara di luar negaranya sendiri : Uni Emirat Arab.
Banyak orang bisa meraih target, banyak yang bisa meraih posisi atau jabatan tinggi : dan itu biasa, saya tak serta-merta menyebutnya sebagai sukses.
Tapi Dr. Sanjay berhasil meredefinisi makna "sukses". Dengan segala keberhasilannya itu, dia bagikan kiatnya melalui seminar di seluruh dunia, di berbagai platform media sosial... dan -ini hebatnya-dia menulis puluhan buku!
Mengapa hebat? Karena orang bisa keren, tapi sepanjang dia belum menulis buku maka pemikirannya akan terlupakan seiring waktu. Untuk bisa berfoto atau minta tangannya, para peserta harus sabar. Dia tak ragu menolak berfoto kalau dirasa malah mengganggu peserta lain mendengarkan pembicara yang sedang ada di panggung.
Tapi itulah. Kemarin, saya bagai mendapat durian runtuh. Tak diduga, dia duduk di kursi kosong di belakang saya, begitu saja. Mungkin ini yang disebut "Law of Attraction". Tak menunggu waktu lama, saya minta foto bareng dan tentu tanda tangan di bukunya.
Bersyukur saya bisa bersalaman, berfoto dan minta tanda tangan di buku yang ditulisnya.
Saya bilang ke anak-anak saya kemarin melalui Line "Sukses itu bukan bisa meraih target, bukan karena bisa terkenal, bukan karena jadi direktur (apalagi direktur perusahaan orang)... Sukses itu adalah bisa membuat orang lain menjadi sehebat (bahkan lebih hebat dari) kita".
...dan sempurnakan itu semua dengan menulis buku. Buku mengabadikan pemikiran. Sebab tidak semua orang (yang merasa sukses) mampu menulis buku.
Comments
Post a Comment