
Tumben, pikir saya. "Memang calon nasabahnya siapa?",tanya saya balik.
"Itu dia mas, calon nasabahnya mantan dosen pembimbing saya. Beliau doktor di bidang xxxxxx (menyebut sebuah keahlian tehnik). Aku takut nggak bisa jawab pertanyaan dia",katanya.
Fulan, dia boleh ahli di bidangnya, tapi jangan lupa kita bidang di keahlian kita. Kita tiap hari berhadapan dengan berbagai macam model nasabah : itu belajar. Kita keluar masuk kelas training : itu belajar.
Jadi, nasabah bisa doktor di bidang teknik, kita ini doktor di bidang perencanaan keuangan.
Hanya mental terjajah saja yang tiap kali mau ketemu orang lain takut, atau minder. Hormat bukan berarti takut. Hormat itu biasa mendudukkan diri pada posisi yang tepat.
Dan dalam pekerjaan, posisi kita adalah sejajar. Win-Win, tak perlu nunduk-nunduk. Kadang orang (calon nasabah) menolak justru karena risih pada mental "inlander" kita, bukan karena "skill" kita.
Kita sejajar, itu saja.
Comments
Post a Comment