Skip to main content

KELAPANGAN

Salah satu humor sufi yang saya ingat adalah Humor ketika Nasrudin Hoja bertemu temannya yang sedang berwajah sendu di pinggir kota Seljuk, dekat Konya di Turki.

Bertanyalah Nasrudin pada temannya", Hai kawan, apa yang membuatmu bermuram durja di pagi yang cerah ini?".

"Aku merasa hidupku makin sesak, setiap pulang ke rumah aku merasa rumahku makin sempit saja. Apa kira-kira saranmu untuk masalahku ini, Nasrudin?", Jawab sang kawan sambil bertanya balik.
"Gampang, besok masukkan dua ekor sapi yang kau miliki ke dalam rumah. Dua hari lagi kau ketemu aku", Kata Nasrudin.

Walau heran, temannya nurut saja.

Dua hari kemudian, sang teman balik lagi menemui Nasrudin. "Nasrudin, gimana sih, rumahku makin sesak", sergahnya.

"Nah, hari ini masukkan juga empat ekor kambingmu ke dalam rumah bersama sapi yang kemarin. Dua hari lagi kita ketemu", kata Nasrudin.
 
Temannya makin heran, tapi nurut.

Dua hari kemudian, temannya protes rumahnya makin sesak dan Nasrudin justru minta dia memasukkan sepuluh ekor ayamnya dalam rumah.

Dua hari kemudian, si teman bilang", Gila Nasrudin, aku udah nggak tahan lagi. Rumahku makin gak keruan, Tidurpun aku susah".

"Baik, mulai besok, berturut-turut setiap dua hari sekali, keluarkan ayam, kambing dan sapimu dari rumah", Kata Nasrudin.

Setelah seminggu, Nasrudin melihat wajah temannya berseri. "Rumahku terasa lega sekarang. Terimakasih Nasrudin nasehatnya. Tapi apa yang sedang terjadi sih", Tanya si teman penasaran.
Nasrudin menjawab.

Yang sesak dan sempit bukanlah rumahmu, tapi hatimu. Kamu memiliki banyak harta tapi meletakkannya dalam hatimu, itu sebabnya hatimu sesak.
 
Seharusnya, letakkan harta dalam tanganmu, supaya kau mudah melepasnya.

Banyak manusia di dunia yang melengkapi rumahnya dengan aneka macam keinginan, perabotan dekorasi, mobil berderet di garasi : tapi ketika ada orang datang memberikan pencerahan soal Wakaf (misalnya), dia buru-buru menutup pintu dan telinga. Takut hartanya berkurang.

Lapangkan hati dengan banyak memberi, bukan dengan memenuhi rumah dalam timbunan perabotan dan dekorasi. Kelihatan miskin lebih baik, daripada kelihatannya kaya tapi miskin.

 "Wahai kawan sesungguhnya semua yang kamu Beli akan kamu tinggal. Apa-apa yang kamu Beri-lah yang akan kamu bawa", Tutup Nasrudin Hoja.

Comments

Popular posts from this blog

MAU JUAL GINJAL? BACA SAMPAI SELESAI !

Sudah dua tahun tak bertemu, seorang teman mengirimkan "broadcast message" (BM) di perangkat Blackberry saya. BM-nya agak mengerikan : dia mencari donor ginjal untuk saudaranya yang membutuhkan. Soal harga -bila pendonor bermaksud "menjual" ginjalnya bisa dibicarakan dengannya. Membaca BM itu, saya teringat kisah pak Dahlan Iskan dalam bukunya GANTI HATI. Dengan jenaka beliau bercanda, bahwa kini dia memiliki 2 bintang seharga masing-masing 1 milyar, satu bintang yang biasa dia kendarai kemana-mana (logo mobil Mercedez) dan satu bintang jahitan di perutnya hasil operasi transplatasi hati. Ya, hati pak Dahlan "diganti" dengan hati seorang anak muda dari Cina, kabarnya harganya 1 miliar. Lalu, iseng-iseng saya browsing, dan ketemulah data ini, Data Harga organ tubuh manusia di pasar gelap (kondisi sudah meninggal dibawah 10 jam, sumber :http://namakuddn.wordpress.com/2012/04/27/inilah-daftar-harga-organ-tubuh-manusia-di-pasar-gelap/) 1. Sepasang bola mata: U

KAN SAYA MASIH HIDUP ...

“Harta, sebenarnya belum bisa dikatakan pembagian harta karena saya masih hidup. Tetapi saya tetap akan membagikan hak mereka masing-masing sesuai dengan peraturan agama,” ujar ibu Fariani. Ibu Fariani adalah seorang ibu dengan empat orang anak yang baru saja ditinggalkan suaminya Ipda Purnawirawan Matta. Almarhum meninggalkan harta waris berupa tanah, rumah dan mobil senilai Rp 15 Miliar. Pada bulan Maret 2017, ketiga anak ibu Fariani mendaftarkan gugatan ke Pengadilan Agama Kota Baubau, Sulawesi Tenggara dengan nomor 163/ptg/ 2013/PA/2017, yang inti gugatannya : Meminta bagian mereka selaku ahli waris yang sah atas harta waris almarhum ayah mereka. Dunia makin aneh? Anak kurang ajar? Tidak. Banyak orang yang memiliki pendapat seperti ibu Fariani, sebagaimana yang saya kutip di paragraf pertama di atas. Pendapat yang KELIRU. Begitu seorang suami meninggal dunia, maka hartanya tidak serta merta menjadi miliki istri atau anak-anaknya. Harta itu berubah menjadi h

CERITA 19 EKOR SAPI

Dul Kemit, Dede dan Khomsul datang ke rumah pak Lurah sambil bersungut-sungut. Mereka mencari orang yang bisa menyelesaikan masalah mereka. Pak Lurah menyambut mereka, dan tiga bersaudara ini menyampaikan masalahnya. Ayah Dul Kemit, Dede dan Khomsul baru saja meninggal seminggu lalu. Ceritanya, almarhum ayah meninggalkan WASIAT bahwa 19 ekor sapi yang ditinggalkan dibagi untuk mereka bertiga dengan porsi : Dul Kemit 1/2 bagian, Dede 1/4 bagian dan Khomsul 1/5 bagian. Pak Lurah pusing menghitung pembagiannya, karena pesan almarhum adalah saat membagi : sapi tidak boleh disembelih, dijual atau dikurangi. Untuk itu dia minta bantuan pak Bhabin dan Babinsa. Lalu pak Bhabin bilang", Sapi ada 19. Mau dibagi untuk Anak pertama 1/2, anak kedua 1/4 dan anak ketiga 1/5 tanpa menyembelih, tanpa mengurangi". Ketiga bersaudara itu menangguk-angguk. "Oke kalau begitu, supaya tidak berantem, saya akan sumbangkan satu ekor sapi milik saya untuk MENGG