
Masih pertanyaan yang kurang lebih sama sebenarnya. Intinya mengapa harus komplit SIP. Maka saya ceritakan kisah seorang Petani Jagung.
Pada suatu masa, hidup seorang petani jagung beserta istri dan tiga orang anaknya. Mereka memiliki sepetak ladang yang ditanami tanaman jagung, yang dari hasil panen jagungnya mereka menyandarkan hidup.
Pak Petani bekerja keras untuk itu, dan istrinya membantu di rumah mengelola hasilnya. Pak Petani dengan KEAHLIANnya bekerja mengolah tanah, memupuk, menebar benih hingga panen : hasilnya adalah panen jagung yang bila dijual menghasilkan Rp 10 juta. Maka itulah yang disebut NILAI EKONOMI pak Petani.
Setiap kali habis panen, pak Petani memisahkan jagung dalam TIGA KELOMPOK.
KELOMPOK PERTAMA. Jagung dimasukkannya dalam lumbung yang dibuatnya dengan kayu terbaik dan pintu dengan rangka besi dilengkapi gembok terbaik. Lumbung ini memastikan tak ada tikus atau pencuri yang bisa mengambilnya. Tapi tetap saja ada tikus yang lolos atau bagian jagung berjamur yang mengurangi jumlah stok, ini namanya INFLASI.
Sesekali bila ada kebutuhan, dibukanya lumbung untuk mengambil jagung yang bisa dimakan sendiri, diolah menjadi kue atau sebagian dibarter dengan garam atau ikan asin.
Namun karena hanya diletakkan dalam lumbung, yang diperoleh petani ini hanya AMAN, biji jagung TAK BISA BERKEMBANG menjadi pohon jagung yang menghasilkan. Ini yang disebut dengan SAVING.
KELOMPOK KEDUA. Jagung kelompok ini dipilih, dan disebar di ladang yang sudah digemburkan tanahnya serta diberi pupuk. Maka dari benih ini akan tumbuh pohon jagung, dan dalam beberapa waktu mendatang bisa dipanen dan menghasilkan tambahan jagung. Benih dari biji jagung yang disebar, ada yang tumbuh dengan sangat baik, ada yang layu karena hama. Artinya tidak semua benih yang disebar memberikan hasil yang optimal, ini namanya RISIKO PASAR. Perbuatan pak Petani menebar jagung di ladang (dan merawatnya) ini adalah INVESTMENT.
KELOMPOK KETIGA. Pak petani berkongsi beserta beberapa temannya sekampung membentuk Kelompok Tani. Mereka sadar bahwa bekerja di ladang, kena panas dan hujan, membuat kesehatan mereka tak selalu bisa prima, mereka bisa sakit (bahkan bisa meninggal karena sakitnya itu) dan tak bisa lagi mengolah ladang, penghasilan akan berhenti serta anak-istri akan terlantar. Meninggal dan sakit itu namanya RISIKO HIDUP.
Maka pak Petani dan kelompoknya menyisihkan sebagian kecil jagungnya, dikumpulkan dan akan diberikan pada keluarga petani yang kena musibah sakit atau meninggal itu. Jagung yang diterima keluarga bisa dijual untuk membayar dokter, dibelikan obat atau melanjutkan hidup bila si Petani meninggal dunia. Ini yang dinamakan PROTECTION.
Dalam kehidupan kita : Lumbung adalah Produk Perbankan, Ladang adalah Instrumen Investasi (saham, obligasi, reksadana, logam mulia, property) dan Kongsian Iuran Kelompok Tani adalah Produk Asuransi.
“Maka, jelaskan kan bagaimana tiga elemen itu penting untuk pak Petani Jagung beserta istrinya”, tanya saya.
Petani jagung saja mikirnya jauh ke depan, ini mosok yang intelek, leher tiap hari diikat dasi, ngomongnya soal ideologi negara, Tapi ...
aku mebbaca artikel ini bagus dan memiliki kreatifitas yang tinggiJual Elementor Pro
ReplyDeleteTiket masuk ke wisata Jogja Gunungkidul Gunung Api Purba Nglanggeran ini sangatlah terjangkau yakni Rp15.000 /orang untuk siang hari
ReplyDeleteKarangasem merupakan salah satu daerah yang berada di Pulau Bali, Jika sedang membutuhkan berbagai alat kesehatan di daerah karangasem kamu bisa membeli dan berbelanja di Distributor Alat Kesehatan Karangasem lho. Dengan alat yang berkualitas dan harga yang terjangkau pastinya.
ReplyDeleteTahukah kamu apa yang dimaksud dengan ruang? Jika kamu belum tahu apa yang dimaksud dengan ruang. Kamu bisa membaca pembahasannya di Slimsblog lho
ReplyDelete