Setiap hari kita "minta" -dalam bentuk doa- diberikan : Panjang Umur, Sehat selalu, kerja lancar, pensiun banyak duit, anak-anak tidak punya masalah keuangan. Lalu kita bekerja, berusaha.
Intinya, kita SIAP SUKSES.
Permintaan itu harapan yang dipanjatkan dalam doa. Tapi urusan mengabulkan doa, menentukan hasil usaha adalah "Hak Prerogatif" Tuhan.

Repotnya, banyak orang tidak siap dengan rencana cadangan itu. Siap SUKSES, namun tidak siap GAGAL. Biasanya orang model begini akan mencari kambing yang warnanya hitam. Menyalahkan lurah, camat, menteri, presiden sampai... Tuhan !
Maka, ada beberapa orang yang memiliki profesi sebagai PEMBANTU : membantu orang lain membuat perencanaan. Membantu melihat alternatif-alternatif, Bicara "What If...What If".

Dan hari ini saya sampaikan, saya adalah salah satu dari 2.000-an orang se Indonesia PEMBANTU urusan PERENCANAAN KEUANGAN yang bersertifikat. Bersertifikat dari Negara (BNSP= Badan Nasional Sertifikasi Profesi) dan Sertifikasi Profesional (dari FPSB = Financial Planning Standard Board)
Sertifikat ini memaksa kami yang memilikinya untuk : Mengetahui apa yang kami Bicarakan, Membicarakan apa yang Kami Ketahui. Melakukan apa yang kami Bicarakan, Membicarakan apa yang kami Lakukan.
Comments
Post a Comment