Selesai menjenguk teman saya yang sudah dua minggu terbaring sakit karena kanker hati, kami mengajak anak-anak berdiskusi.
"Apa yang terjadi pada Om ABCDE bisa juga terjadi pada Bapak",kata saya pada anak-anak. Mereka kelihatan kaget.
"Tapi tak usah takut, Bapak sudah siapkan Strategi Mitigasi untuk kalian berdua", lanjut saya.
"Apa itu Strategi Mitigasi, pak",Tanya si Sulung.
Strategi Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.
Bencana terbesar yang terjadi pada sebuah keluarga adalah ketika pencari nafkah utamanya meninggal dunia.
"Bapak pasti meninggal dunia, cepat atau lambat, sekarang atau besok-besok. Maka Bapak sudah siapkan segala sesuatunya supaya kalian tetap bisa sekolah dan hidup layak seperti sekarang", Terang saya.
Bagaimana strateginya? Sederhana. Bapak tidak siapkan untuk kalian Warisan dalam bentuk asset yang sulit dicairkan, berpotensi susah dan susut nilainya ketika diwariskan.
Bentuknya apa? Istri saya merekamnya untuk anda semua. Maka, mau hari ini atau besok saya "dipanggil", saya mencoba memastikan istri dan anak-anak hidupnya akan tetap baik-baik saja : tanpa minta belas kasihan orang lain.
Dengan Strategi Mitigasi ini pula, mereka tahu apa yang harus mereka lakukan dengan uang warisan yang telah kami siapkan. Karena kegagalan mengelola uang adalah bencana yang lebih besar dampaknya.
Bilapun mereka sedih karena kematian saya, cukuplah kesedihan mereka dua-tiga hari saja. Setelah itu, mereka tetap bisa melanjutkan kehidupan mereka tanpa kesedihan dan kecemasan.
Peace of Mind.
Comments
Post a Comment