Bagi yang sudah berteman lama dengan kami di fesbuk pasti sudah bisa membaca pola, bahwa setahun sekali (atas biaya sendiri) kami pasti travelling keluar Indonesia.
Dan itu hampir pasti kami lakukan setelah pertengahan Januari. Kenapa? Karena setiap tanggal 10 Januari kami menerima bonus tahunan dari perusahaan Asuransi tempat kami bekerjasama. Bonus yang jumlahnya cukup besar untuk ukuran kami.
Sebagai orang yang memegang prinsip "Lebih baik kelihatan tak punya apa-apa-tapi bisa ngapa-ngapain, ketimbang kelihatan segala punya-namun tak bisa ngapa-ngapain" maka alih-alih bonus dipakai buat beli ini-itu, uang bonus itu kami pakai buat jalan-jalan : membeli pengalaman. (Lihat video di channel Youtube Basri Adhi : Punya Uang, Habiskan!).
Tahun 2020 memang kami merencanakan pergi umroh sekeluarga. Tentu selain atas pertimbangan biaya (yang kami tutup dari bonus yang jatuh di pertengahan Januari), juga atas pertimbangan Diva -anak kedua saya- baru selesai Ujian akhir Sekolah bulan Maret : maka tadinya kami memutuskan akan berangkat bulan April 2020. Setelah plong semua urusan.
Tapi Tuhan punya kehendak lain.
Tiba-tiba sepanjang akhir tahun 2019 rezeki datang bertubi-tubi dari arah yang tak diduga, hingga menjelang bulan Desember 2019 uang untuk Umroh terkumpul lebih cepat.
Kami berempat berunding, soal apakah jadwal keberangkatan kita akan percepat. Tadinya kami ragu, karena kelihatan serba mendadak dan Jabotabek sedang musim hujan dan banjir.
Tapi itulah kuasa Tuhan untuk membolak-balik hati manusia. Kami tiba-tiba bersepakat saja, padahal Diva masih akan menjalani Ujian akhirnya. Uang bonus tahunanpun bisa kami pakai untuk keperluan lain.
Alhamdulillah, kami berangkat pada 1 Januari 2020, tepat dua jam sebelum akhirnya jalan tol dalam kota menuju ke Bandara ditutup karena terendam Banjir.
Tanggal 5 Januari 2020 kami bisa berfoto di tempat agung ini... Dan tak lama setelah kami pulang : Awal Maret 2020 Mekkah dan Madinah ditutup karena wabah Covid-19.
Apa jadinya kalau benar kami tetap memutuskan akan berangkat pada bulan April 2020? Tentu batal dan berantakan semua.
Maka, setiap hari hingga hari ini, kami tak henti mensyukuri keajaiban dan misteri ini.
Maka teman-teman, kalau ada yamg doa atau keinginannya belum diijabah, belum dijawab : sabar saja. Karena seperti kata pak Pramoedya : Tuhan Tahu, namun menunggu.
Menunggu kita yakin bahwa : selain jodoh dan mati, rezeki juga misteri. Tetap Kuat, tetap berusaha, tetap berdoa.
Karena : Usaha tanpa Doa itu sombong. Doa tanpa Usaha itu omong kosong.
Semangat, jangan gampang "lempar handuk".
Dan itu hampir pasti kami lakukan setelah pertengahan Januari. Kenapa? Karena setiap tanggal 10 Januari kami menerima bonus tahunan dari perusahaan Asuransi tempat kami bekerjasama. Bonus yang jumlahnya cukup besar untuk ukuran kami.
Sebagai orang yang memegang prinsip "Lebih baik kelihatan tak punya apa-apa-tapi bisa ngapa-ngapain, ketimbang kelihatan segala punya-namun tak bisa ngapa-ngapain" maka alih-alih bonus dipakai buat beli ini-itu, uang bonus itu kami pakai buat jalan-jalan : membeli pengalaman. (Lihat video di channel Youtube Basri Adhi : Punya Uang, Habiskan!).
Tahun 2020 memang kami merencanakan pergi umroh sekeluarga. Tentu selain atas pertimbangan biaya (yang kami tutup dari bonus yang jatuh di pertengahan Januari), juga atas pertimbangan Diva -anak kedua saya- baru selesai Ujian akhir Sekolah bulan Maret : maka tadinya kami memutuskan akan berangkat bulan April 2020. Setelah plong semua urusan.
Tapi Tuhan punya kehendak lain.
Tiba-tiba sepanjang akhir tahun 2019 rezeki datang bertubi-tubi dari arah yang tak diduga, hingga menjelang bulan Desember 2019 uang untuk Umroh terkumpul lebih cepat.
Kami berempat berunding, soal apakah jadwal keberangkatan kita akan percepat. Tadinya kami ragu, karena kelihatan serba mendadak dan Jabotabek sedang musim hujan dan banjir.
Tapi itulah kuasa Tuhan untuk membolak-balik hati manusia. Kami tiba-tiba bersepakat saja, padahal Diva masih akan menjalani Ujian akhirnya. Uang bonus tahunanpun bisa kami pakai untuk keperluan lain.
Alhamdulillah, kami berangkat pada 1 Januari 2020, tepat dua jam sebelum akhirnya jalan tol dalam kota menuju ke Bandara ditutup karena terendam Banjir.
Tanggal 5 Januari 2020 kami bisa berfoto di tempat agung ini... Dan tak lama setelah kami pulang : Awal Maret 2020 Mekkah dan Madinah ditutup karena wabah Covid-19.
Apa jadinya kalau benar kami tetap memutuskan akan berangkat pada bulan April 2020? Tentu batal dan berantakan semua.
Maka, setiap hari hingga hari ini, kami tak henti mensyukuri keajaiban dan misteri ini.
Maka teman-teman, kalau ada yamg doa atau keinginannya belum diijabah, belum dijawab : sabar saja. Karena seperti kata pak Pramoedya : Tuhan Tahu, namun menunggu.
Menunggu kita yakin bahwa : selain jodoh dan mati, rezeki juga misteri. Tetap Kuat, tetap berusaha, tetap berdoa.
Karena : Usaha tanpa Doa itu sombong. Doa tanpa Usaha itu omong kosong.
Semangat, jangan gampang "lempar handuk".
Comments
Post a Comment