"...mas, aku dulu sudah punya usaha makanan, tapi tutup karena
ditinggalin karyawan. Lalu banting stir jualan baju, nggak ada yang mau
beli. Lepas itu ikut MLM, tapi nggak ada yang mau beli produk dan jadi
downline. Pernah coba-coba jadi motivator, tapi pernah dengar peserta
bilang ke teman sebelahnya : ini sih motivator jadi-jadian doang.
Aku bingung mas, kalau lihat yang bisa pada sukses. Kelihatannya mereka gampang aja meyakinkan orang. Mungkin aku memang nggak bakat jualan dan nggak pinter ngomong ya", keluh teman saya ini. Dia keluar dari kerja tak lama dari saya, tapi kelihatan "belum mapan" pilihan hidupnya. Masih coba ini, coba itu.
Maka saya angsurkan brosur ini. Dalan membangun usaha, berdagang,
berjualan kadang pembeli tak lagi melihat merek dagangan, tapi SIAPA
yang menjual. Di acara ini saya mau sedikit berbagi pengalaman.
Di dunia Asuransi juga begitu. Nasabah melihat siapa Financial Consultant yang menemuinya, baru percaya program yang ditawarkan cocok untuknya.
Dia catat tanggalnya, mau hadir. Biar nggak cuma jadi motivator jadi-jadian, katanya.
Aku bingung mas, kalau lihat yang bisa pada sukses. Kelihatannya mereka gampang aja meyakinkan orang. Mungkin aku memang nggak bakat jualan dan nggak pinter ngomong ya", keluh teman saya ini. Dia keluar dari kerja tak lama dari saya, tapi kelihatan "belum mapan" pilihan hidupnya. Masih coba ini, coba itu.

Di dunia Asuransi juga begitu. Nasabah melihat siapa Financial Consultant yang menemuinya, baru percaya program yang ditawarkan cocok untuknya.
Dia catat tanggalnya, mau hadir. Biar nggak cuma jadi motivator jadi-jadian, katanya.
Comments
Post a Comment