"Bas, kamu masih jadi "agen asuransi" nggak sih? Kok nggak pernah posting jualan produk (asuransi)?", Tanya seorang kawab yang kepo.
"Masih", jawabku.
Sejak dua tahun lalu, saya memutuskan mengambil jalan yang sepi : tidak menjual produk asuransi jiwa. Lho, katanya agen asuransi?
Ya, saya hanya "menjual" Manfaat Produk Asuransi Jiwa sebagai solusi atas Problem Perencanaan Waris. Saya bilang "Problem" karena memang literasi soal hukum waris di Indonesia masih sangat rendah
"Ah, bagi-bagi rata aja yang penting semua hepi. Nggak akan ada sengketa", Begitu dalihnya.
Mungkin sengketa tidak ada, mungkin. Tapi dosanya pasti ada, lha perintahnya dari langit sangat jelas.
Maka, karena saya tak menjual Produk, saya tak pernah kampanye perihal produk (dan harga). Karena semua produk asuransi jiwa, dari perusahaan asuransi jiwa manapun asalkan ada manfaat bernama "Uang Pertanggungan" bisa menjadi solusi.
Jadi mengapa saya musti sibuk menawarkan manfaat "Tabungan", "Pengembalian Hasil Investasi" kalau pada dasarnya itu BUKAN MANFAAT dari produk asuransi?
Asuransi adalah Solusi Perencanaan Waris, bukan tabungan, bukan investasi : itu tegasnya.
Lalu, bagaimana caramu mendapatkan nasabah? Caranya ya bicara kepada siapa saja dan kemana saja. Ke kumpulan profesi, kantor-kantor, komunitas arisan dan bahkan untuk teman sesama agen asuransi yang beda perusahaan.
Kesadaran dan literasi harus dibangun dulu, dan itu tak bisa dilakoni sendiri. Itu kuncinya. Berteriak bareng tentu akan lebih lantang didengar ketimbang berteriak sendiri.
Nggak bisa "jualan" cuma bilang : ini terbaik, the best, best seller, termurah. Itu sih jualan kecap...
"Tapi aku perhatikan temanmu sendiri nggak ada yang mau ambil asuransi dari kamu, Bas", Tanyanya lebih kepo.
"Teman yang mana?", Tanyaku balik.
Setiap hari ada saja teman baru yang datang dan berkumpul. Tak usah pusing pada teman yang belum mau, karena selalu ada saja teman baru yang TERCERAHKAN dan MAU.
Seperti teman baru yang mengirim email ini...
"Masih", jawabku.
Sejak dua tahun lalu, saya memutuskan mengambil jalan yang sepi : tidak menjual produk asuransi jiwa. Lho, katanya agen asuransi?
Ya, saya hanya "menjual" Manfaat Produk Asuransi Jiwa sebagai solusi atas Problem Perencanaan Waris. Saya bilang "Problem" karena memang literasi soal hukum waris di Indonesia masih sangat rendah
"Ah, bagi-bagi rata aja yang penting semua hepi. Nggak akan ada sengketa", Begitu dalihnya.
Mungkin sengketa tidak ada, mungkin. Tapi dosanya pasti ada, lha perintahnya dari langit sangat jelas.
Maka, karena saya tak menjual Produk, saya tak pernah kampanye perihal produk (dan harga). Karena semua produk asuransi jiwa, dari perusahaan asuransi jiwa manapun asalkan ada manfaat bernama "Uang Pertanggungan" bisa menjadi solusi.
Jadi mengapa saya musti sibuk menawarkan manfaat "Tabungan", "Pengembalian Hasil Investasi" kalau pada dasarnya itu BUKAN MANFAAT dari produk asuransi?
Asuransi adalah Solusi Perencanaan Waris, bukan tabungan, bukan investasi : itu tegasnya.
Lalu, bagaimana caramu mendapatkan nasabah? Caranya ya bicara kepada siapa saja dan kemana saja. Ke kumpulan profesi, kantor-kantor, komunitas arisan dan bahkan untuk teman sesama agen asuransi yang beda perusahaan.
Kesadaran dan literasi harus dibangun dulu, dan itu tak bisa dilakoni sendiri. Itu kuncinya. Berteriak bareng tentu akan lebih lantang didengar ketimbang berteriak sendiri.
Nggak bisa "jualan" cuma bilang : ini terbaik, the best, best seller, termurah. Itu sih jualan kecap...
"Tapi aku perhatikan temanmu sendiri nggak ada yang mau ambil asuransi dari kamu, Bas", Tanyanya lebih kepo.
"Teman yang mana?", Tanyaku balik.
Setiap hari ada saja teman baru yang datang dan berkumpul. Tak usah pusing pada teman yang belum mau, karena selalu ada saja teman baru yang TERCERAHKAN dan MAU.
Seperti teman baru yang mengirim email ini...
Comments
Post a Comment