Tak mau kalah dengan teman-teman kami di Jakarta, hari ini kami ikut mencoba naik kereta MRT... di Sydney.
Saya sangat bersemangat mencoba kereta MRT di Sydney karena keunikannya. Saya sudah mencoba MRT di Malaysia, Singapura, Bangkok, Seoul, Shanghai, Hongkong dan Tokyo. Selain ini adalah cara termurah berkeliling kota, juga tercepat.
Berbeda dengan umumnya kereta MRT di tempat lain (termasuk yang beroperasi di Jakarta), kereta yang dipakai di Sydney adalah model Double Decker. Itu yang bikin saya semangat banget pengen mencoba. Kereta ini memiliki dua tingkat di gerbongnya, jadi penumpang bisa memilih duduk di bagian atas atau di bawah.
Sejarah MRT di Sydney sudah sangat panjang, tepatnya mulai 1960. Kereta Double Decker yang saat ada saat ini ada peremajaan dari.model yang ada pertama pada tahun 1970.
Saat ini, pemerintah kota Sydney sedang membangun jalur MRT baru, dan memutuskan tidak lagi kereta double decker. Walaupun secara pengoperasian lebih efisien (karena bisa mengangkut lebih banyak penumpang), kereta jenis ini memerlukan waktu tunggu yang lama untuk naik dan turun penumpang. Di samping biaya konstruksi relnya yang mahal.
Jalur MRT baru, dengan kereta single deck yang baru akan beroperasi pertengahan 2019 ini. Saya ingin mencobanya suatu kali nanti bersama anak-anak.
Karena tak turun naik banyak stasiun, saya tidak membeli kartu akses OPAL multitrip, cukup beli tiket single trip saja.
Nikmat banget menjajal kereta MRT di Sydney, di hari Selasa saat orang-orang yang menolak saya ajak ikut berbisnis di BHR sedang dipelototin bosnya. karena terlambat datang kerja...
Makanya, hidup jangan terlalu sering bilang ",Aduh, aku nggak bakat. Aku nggak bisa. Aku gengsi".
Saya sangat bersemangat mencoba kereta MRT di Sydney karena keunikannya. Saya sudah mencoba MRT di Malaysia, Singapura, Bangkok, Seoul, Shanghai, Hongkong dan Tokyo. Selain ini adalah cara termurah berkeliling kota, juga tercepat.
Berbeda dengan umumnya kereta MRT di tempat lain (termasuk yang beroperasi di Jakarta), kereta yang dipakai di Sydney adalah model Double Decker. Itu yang bikin saya semangat banget pengen mencoba. Kereta ini memiliki dua tingkat di gerbongnya, jadi penumpang bisa memilih duduk di bagian atas atau di bawah.
Sejarah MRT di Sydney sudah sangat panjang, tepatnya mulai 1960. Kereta Double Decker yang saat ada saat ini ada peremajaan dari.model yang ada pertama pada tahun 1970.
Saat ini, pemerintah kota Sydney sedang membangun jalur MRT baru, dan memutuskan tidak lagi kereta double decker. Walaupun secara pengoperasian lebih efisien (karena bisa mengangkut lebih banyak penumpang), kereta jenis ini memerlukan waktu tunggu yang lama untuk naik dan turun penumpang. Di samping biaya konstruksi relnya yang mahal.
Jalur MRT baru, dengan kereta single deck yang baru akan beroperasi pertengahan 2019 ini. Saya ingin mencobanya suatu kali nanti bersama anak-anak.
Karena tak turun naik banyak stasiun, saya tidak membeli kartu akses OPAL multitrip, cukup beli tiket single trip saja.
Nikmat banget menjajal kereta MRT di Sydney, di hari Selasa saat orang-orang yang menolak saya ajak ikut berbisnis di BHR sedang dipelototin bosnya. karena terlambat datang kerja...
Makanya, hidup jangan terlalu sering bilang ",Aduh, aku nggak bakat. Aku nggak bisa. Aku gengsi".
Comments
Post a Comment