Buat apa asuransi, suami gue sehat-sehat aja. Gaji cukup, tabungan kalau cuma buat berobat sama sakit-sakit cukup...Ngapain gue musti punya asuransi",kata seorang Emak cetar membahana.
Boleh juga ada yang berpendapat orang kaya nggak perlu Asuransi, lha wong duitnya banyak. Seperti beberapa Emak Cetar Membahana yang pernah saya temui setiap kali ada sesi Sharing "Perencanaan Keuangan Keluarga".
Maka, kenalkan ini Andy Lau (maksudnya yang ada di foto, bukan saya yang nulis ini).
Saya membaca artikel : http://m.asia.insurancebusinessmag.com/…/andy-lau-may-lose-…
Andy Lau mendapat kontrak syuting iklan untuk sebuah produk teh. Dan sebagaimana persyaratan kontraknya, Andy minta di-cover oleh Asuransi untuk pekerjaan ini. Besar Pertanggungan bila terjadi Musibah hingga sebesar 50 juta USD (sekitar Rp 675 Miliar).
Dan bener, saat syuting, Andy Lau jatuh dari kuda. Total biaya Rumah Sakitnya sih nggak seberapa, "cuma" 390 ribuan USD (sekitar Rp 5,3 Miliar) tapi Andy musti menginap di Rumah Sakit selama dua bulan, yang membuat dia berpotensi kehilangan pendapatan 13 juta USD (Rp 175 Miliar)... Karena nggak bisa kerja.

Untungnya Andy Lau cerdas. Asuransinya bisa gantiin kehilangan pendapatan itu, kalau enggak, bisa jatuh miskin dia dan ganti nama jadi Andy Bakpau...
Asuransi Jiwa bukan melindungi Jiwa. Nggak ada yang bisa melindungi Jiwa. Dia melindungi Potensi Pendapatan yang Hilang dari Seorang Suami yang produktif.
Makanya, banyak Emak Cetar Membahana yang menangis keras saat suaminya tiada. Selain sedih ditinggal selamanya, tapi panik bagaimana menggantikan Sumber Pendapatan yang selama ini di-handle oleh suaminya.
Maka cukuplah cerita Andy Lau ini bisa menjadi inspirasi untuk para Emak Cetar Membahana, yang walaupun sudah kaya raya se Indonesia Raya untuk tetap mendorong suami memiliki Asuransi.
Untuk memastikan nanti bila dia "tak ada", Sumber Pendapatan itu tetap ada.
Saya membaca artikel : http://m.asia.insurancebusinessmag.com/…/andy-lau-may-lose-…
Andy Lau mendapat kontrak syuting iklan untuk sebuah produk teh. Dan sebagaimana persyaratan kontraknya, Andy minta di-cover oleh Asuransi untuk pekerjaan ini. Besar Pertanggungan bila terjadi Musibah hingga sebesar 50 juta USD (sekitar Rp 675 Miliar).
Dan bener, saat syuting, Andy Lau jatuh dari kuda. Total biaya Rumah Sakitnya sih nggak seberapa, "cuma" 390 ribuan USD (sekitar Rp 5,3 Miliar) tapi Andy musti menginap di Rumah Sakit selama dua bulan, yang membuat dia berpotensi kehilangan pendapatan 13 juta USD (Rp 175 Miliar)... Karena nggak bisa kerja.

Untungnya Andy Lau cerdas. Asuransinya bisa gantiin kehilangan pendapatan itu, kalau enggak, bisa jatuh miskin dia dan ganti nama jadi Andy Bakpau...
Asuransi Jiwa bukan melindungi Jiwa. Nggak ada yang bisa melindungi Jiwa. Dia melindungi Potensi Pendapatan yang Hilang dari Seorang Suami yang produktif.
Makanya, banyak Emak Cetar Membahana yang menangis keras saat suaminya tiada. Selain sedih ditinggal selamanya, tapi panik bagaimana menggantikan Sumber Pendapatan yang selama ini di-handle oleh suaminya.
Maka cukuplah cerita Andy Lau ini bisa menjadi inspirasi untuk para Emak Cetar Membahana, yang walaupun sudah kaya raya se Indonesia Raya untuk tetap mendorong suami memiliki Asuransi.
Untuk memastikan nanti bila dia "tak ada", Sumber Pendapatan itu tetap ada.
Comments
Post a Comment