Skip to main content

Mau Aman atau Kaya ...

Membaca koran, adalah membaca hiruk pikuk.  Yang terkini, adalah hiruk pikuk menentang kenaikan harga BBM.  Saya sulit menempatkan diri dalam hal ini.  Sebagai konsumen BBM, saya pengen harga tak naik -malahan turun kalau bisa.  Tapi sebagai pedagang, ini adalah momentum untuk menaikkan harga jual dagangan saya : dengan segala resiko.

Tapi lupakan semua polemik soal BBM ini, sudah terlalu ramai orang membicarakan ini.  Tadi pagi saya membaca KOMPAS, ada data menarik yang kemudian saya kutip dan unggah ke akun Facebook saya.  Saya buat status di FB, berbunyi

Kompas, 21 Juni 2013
"Kompas, 21 Juni 2013. Halaman 19 : Inflasi 2013 = 7,2%. Perkiraan Inflasi 2014 = 3,5-5,5%. Halaman 20 : Bunga/Return Deposito Bank antara 3.5%-5,5%. Yang punya duit aja minus, apalagi yang enggak..."

Maka teman-teman segala berkomentar.  Komentar mereka menarik, dan kritis.  Saya senang, karena ini adalah isu mendasar kita sebagai rakyat jelata.  Kita diminta berhemat, menabung, tapi inilah yang terjadi sebenarnya.  Uang yang kita tabung tak akan bertambah nilainya justru berkurang nilainya.

Berkaca dari Tukang Kue Nastar -dari status Facebook saya sebelumnya - perikehidupan kita tak cukup hanya bekerja (atau berbisnis), namun juga berinvestasi, selain beramal tentunya.  

Pokok prinsip sisihkan (minimal) 2,5% dari laba usaha untuk bersedekah, sisihkan (minimal) Rp 20ribuper hari untuk berinvestasi.  Ah, investasi... makhluk apa pula ini.  

Saat ini banyak sekali instrumen investasi yang menarik kita cermati.  Yang marak kemarin mengkonversi uang dengan emas, ada juga yang mengkonversi rupiah dengan dinar.  Apapun itu, itu soal pilihan. Dan ketika memilih anda harus punya cukup pengetahuan, jangan sampai tertipu. mau untung malah buntung.

Fund Fact Sheet Manulife Dana Ekuitas Syariah, Kinerja per 30 April 2013
Tapi, coba cermati ini.  Namanya Produk Unit Link.  Ini adalah produk yang menggabungan Investasi dengan Proteksi (asuransi).  Buat anda pemain advance, ini tak menarik.  Tapi untuk anda investor pemula, ini adalah pilihan yang tepat.  Tingkat pertumbuhan dananya jauh melebihi bunga deposito bank (walau tetap ada resiko).  Tapi ada asuransinya.  Dia bisa menjadi Two in One, bisa Three in One atau Four in One.

Maksudnya, selain mengandung fitur Asuransi karena resiko Kematian, menjadi alternatif investasi jangka menengah- panjang  untuk pendidikan atau rencana besar lain, juga untuk proteksi dana kesehatan.  Maka saya tak ragu menampilkan Contohnya, dari Fund Fact Sheet Manulife Dana Equitas Syariah (MDES) -linknya di http://www.manulife-indonesia.com/Download/FFS/04Apr2013/Indonesia/MDESMC.pdf .  
Bandingkan tingkat pertumbuhan dananya dibandingkan Bunga/Return Bank atau tingkat inflasi.  Per 30 April 2013, kinerjanya 3,53% per bulan; Kinerja Feb-April 2013 total 13,78% ...wooww.  


Maka, biarlah yang memiliki "keahlian" membahas harga BBM bekerja di bidangnya, kita -rakyat jelata- sudah mulai harus "CERDAS FINANSIAL".  Belajar..belajar dan belajar.

Saving is a plan to be Safe, Investing is a plan to be Rich ...


Comments

Popular posts from this blog

MAU JUAL GINJAL? BACA SAMPAI SELESAI !

Sudah dua tahun tak bertemu, seorang teman mengirimkan "broadcast message" (BM) di perangkat Blackberry saya. BM-nya agak mengerikan : dia mencari donor ginjal untuk saudaranya yang membutuhkan. Soal harga -bila pendonor bermaksud "menjual" ginjalnya bisa dibicarakan dengannya. Membaca BM itu, saya teringat kisah pak Dahlan Iskan dalam bukunya GANTI HATI. Dengan jenaka beliau bercanda, bahwa kini dia memiliki 2 bintang seharga masing-masing 1 milyar, satu bintang yang biasa dia kendarai kemana-mana (logo mobil Mercedez) dan satu bintang jahitan di perutnya hasil operasi transplatasi hati. Ya, hati pak Dahlan "diganti" dengan hati seorang anak muda dari Cina, kabarnya harganya 1 miliar. Lalu, iseng-iseng saya browsing, dan ketemulah data ini, Data Harga organ tubuh manusia di pasar gelap (kondisi sudah meninggal dibawah 10 jam, sumber :http://namakuddn.wordpress.com/2012/04/27/inilah-daftar-harga-organ-tubuh-manusia-di-pasar-gelap/) 1. Sepasang bola mata: U

KAN SAYA MASIH HIDUP ...

“Harta, sebenarnya belum bisa dikatakan pembagian harta karena saya masih hidup. Tetapi saya tetap akan membagikan hak mereka masing-masing sesuai dengan peraturan agama,” ujar ibu Fariani. Ibu Fariani adalah seorang ibu dengan empat orang anak yang baru saja ditinggalkan suaminya Ipda Purnawirawan Matta. Almarhum meninggalkan harta waris berupa tanah, rumah dan mobil senilai Rp 15 Miliar. Pada bulan Maret 2017, ketiga anak ibu Fariani mendaftarkan gugatan ke Pengadilan Agama Kota Baubau, Sulawesi Tenggara dengan nomor 163/ptg/ 2013/PA/2017, yang inti gugatannya : Meminta bagian mereka selaku ahli waris yang sah atas harta waris almarhum ayah mereka. Dunia makin aneh? Anak kurang ajar? Tidak. Banyak orang yang memiliki pendapat seperti ibu Fariani, sebagaimana yang saya kutip di paragraf pertama di atas. Pendapat yang KELIRU. Begitu seorang suami meninggal dunia, maka hartanya tidak serta merta menjadi miliki istri atau anak-anaknya. Harta itu berubah menjadi h

CERITA 19 EKOR SAPI

Dul Kemit, Dede dan Khomsul datang ke rumah pak Lurah sambil bersungut-sungut. Mereka mencari orang yang bisa menyelesaikan masalah mereka. Pak Lurah menyambut mereka, dan tiga bersaudara ini menyampaikan masalahnya. Ayah Dul Kemit, Dede dan Khomsul baru saja meninggal seminggu lalu. Ceritanya, almarhum ayah meninggalkan WASIAT bahwa 19 ekor sapi yang ditinggalkan dibagi untuk mereka bertiga dengan porsi : Dul Kemit 1/2 bagian, Dede 1/4 bagian dan Khomsul 1/5 bagian. Pak Lurah pusing menghitung pembagiannya, karena pesan almarhum adalah saat membagi : sapi tidak boleh disembelih, dijual atau dikurangi. Untuk itu dia minta bantuan pak Bhabin dan Babinsa. Lalu pak Bhabin bilang", Sapi ada 19. Mau dibagi untuk Anak pertama 1/2, anak kedua 1/4 dan anak ketiga 1/5 tanpa menyembelih, tanpa mengurangi". Ketiga bersaudara itu menangguk-angguk. "Oke kalau begitu, supaya tidak berantem, saya akan sumbangkan satu ekor sapi milik saya untuk MENGG