
Itu pertanyaan paling jamak, yang sering diajukan oleh nasabah saya. Pertanyaan yang wajar. Karena makin banyak saja orang yang bisa bicara, bisa memberi saran namun belum tentu bisa menjalankan.
Maka saya ceritakan, kenapa saya sudah "nyaris telanjang" di sosial media.
Kata ketiga dalam "Perencanaan Keuangan Keluarga" adalah keluarga. Para nasabah dan teman yang (mau) berinteraksi dengan saya di sosial media saya pasti sudah tahu apa dan bagaimana, prinsip-prinsip kehidupan dan bahkan aktivitas keluarga saya.
Soal Perencanaan Keuangan, mungkin yang buat rajin baca, juga tahu bahwa saya bukan tipe "penumpuk" real asset seperti rumah, mobil karena situasi keluarga saya. Perencanaan Asset kami mengacu pada Perencanaan Waris sesuai situasi keluarga kami (pernah saya tulis di sini :http://www.basriadhi.com/2019/03/karena-hartaku-bukan-hartaku.html?m=1)
Kami suka travelling, bukan karena kaya raya : tapi karena tak perlu ada "real asset" yang harus kami beli lagi. Rumah, mobil cukup satu. Dan...kami percaya travelling membuat mata (hati) kita makin terbuka : bahwa kita bukan manusia paling benar sedunia.
Jadi, kami telanjang saja. Walau kadang-kadang ada saja orang yang tak suka dengan ketelanjangan ini, tapi... buat apa kita capek memikirkan omongan atau rasa tak suka orang?
Apa yang kami omongkan, itu yang berusaha kami kerjakan. Demikian sebaliknya. Walk The Talk..
Comments
Post a Comment