Siang belum lagi genap, saat pesan pendek (SMS) itu masuk ke ponsel saya. Pengirimnya seorang teman, yang belum lama berselang saya presentasikan perlunya asuransi kesehatan buat dirinya, apalagi karena profesinya, sang teman ini lebih banyak berada di jalanan dan bekerja hingga larut malam, rentan resiko kecelakaan atau sakit.
Dia sudah mengerti isi presentasi saya, karena saya sudah mengulangnya hingga tiga kali. tapi dia memilih menunda.
Dan SMS itu berbunyi, dia perlu pinjaman uang untuk membayar biaya obat istrinya yang terbaring sakit. Saya, terus terang tak terbiasa dengan mudah meminjamkan uang. Sebagian bilang pelit, tapi -buat saya- pengalaman sudah banyak berbicara, sehingga saya sangat berhati-hati dalam hal meminjamkan uang. Tapi, dalam hati saya sangat menyesalkan, mengapa saya tak bisa me
mbantu dia. Bukan...bukan dengan meminjamkan uang, tapi "memaksanya" mengambil program asuransi kesehatan yang sudah tiga kali saya presentasikan. kalau saja, dia mengambil program itu...kalau saja.
Tapi itulah hidup, banyak penyesalan terjadi karena kita menunda. Hidup soal pilihan.
Saya sendiri tak memilih suka menunda. Dalam kerasnya dunia bisnis, saya diajarkan melakukan "First Thing First". Dalam hal asuransi, saya sudah memiliki beberapa polis. Beberepa polis untuk keperluan tabungan dan investasi, karena anak-anak saya masih akan memerlukan banyak biaya ; terutama sekolah. Satu polis untuk Kesehatan, sehingga saat sakit saya tak perlu pusing memikirkan biaya dan menyusahkan anak istri saya, serta Satu polis, saya menyediakan dana warisan untuk keluarga saya yang tercinta.
Ya, warisan. Beberapa teman mencibir seolah saya orang bodoh yang mau mati besok. tapi memang nyatanya saya tak tahu kapan ajal akan tiba. Dan bila saat itu tiba, anak dan istri saya tak boleh sengsara. Jika saya hidup nafkah itu bisa saya berikan, maka saat meninggal nanti mereka juga tetap menerima warisan yang cukup untuk mempertahankan gaya hidup mereka.
Memang perlu sedikit ilmu untuk mencerna "rasa sayang keluarga" ini, dan repotnya banyak orang yang menghindari menerima ilmu ini, karena takut orang rokoknya hilang.
Tapi, sekali lagi, hidup kan soal pilihan. Saya lebih suka mengutip kata-kata bijak "Pay Now, Play Later". Berhemat sekarang, untuk masa depan cemerlang. Hidup membahagiakan, Sakit tak perlu jual barang, mati tak perlu menyusahkan orang.
Asuransi, uang kecil untuk menyelamatkan uang besar
Dia sudah mengerti isi presentasi saya, karena saya sudah mengulangnya hingga tiga kali. tapi dia memilih menunda.
Dan SMS itu berbunyi, dia perlu pinjaman uang untuk membayar biaya obat istrinya yang terbaring sakit. Saya, terus terang tak terbiasa dengan mudah meminjamkan uang. Sebagian bilang pelit, tapi -buat saya- pengalaman sudah banyak berbicara, sehingga saya sangat berhati-hati dalam hal meminjamkan uang. Tapi, dalam hati saya sangat menyesalkan, mengapa saya tak bisa me
mbantu dia. Bukan...bukan dengan meminjamkan uang, tapi "memaksanya" mengambil program asuransi kesehatan yang sudah tiga kali saya presentasikan. kalau saja, dia mengambil program itu...kalau saja.
Polis Asuransi Jiwa Proactive Plus |
Tapi itulah hidup, banyak penyesalan terjadi karena kita menunda. Hidup soal pilihan.
Saya sendiri tak memilih suka menunda. Dalam kerasnya dunia bisnis, saya diajarkan melakukan "First Thing First". Dalam hal asuransi, saya sudah memiliki beberapa polis. Beberepa polis untuk keperluan tabungan dan investasi, karena anak-anak saya masih akan memerlukan banyak biaya ; terutama sekolah. Satu polis untuk Kesehatan, sehingga saat sakit saya tak perlu pusing memikirkan biaya dan menyusahkan anak istri saya, serta Satu polis, saya menyediakan dana warisan untuk keluarga saya yang tercinta.
Ya, warisan. Beberapa teman mencibir seolah saya orang bodoh yang mau mati besok. tapi memang nyatanya saya tak tahu kapan ajal akan tiba. Dan bila saat itu tiba, anak dan istri saya tak boleh sengsara. Jika saya hidup nafkah itu bisa saya berikan, maka saat meninggal nanti mereka juga tetap menerima warisan yang cukup untuk mempertahankan gaya hidup mereka.
Memang perlu sedikit ilmu untuk mencerna "rasa sayang keluarga" ini, dan repotnya banyak orang yang menghindari menerima ilmu ini, karena takut orang rokoknya hilang.
Tapi, sekali lagi, hidup kan soal pilihan. Saya lebih suka mengutip kata-kata bijak "Pay Now, Play Later". Berhemat sekarang, untuk masa depan cemerlang. Hidup membahagiakan, Sakit tak perlu jual barang, mati tak perlu menyusahkan orang.
Asuransi, uang kecil untuk menyelamatkan uang besar
Comments
Post a Comment