
Mesinnya 1800cc teknologi lama boros pol, transmisi manual dan kursinya hanya dua baris (kursi baris paling belakang model hadap-hadapan dan bisa dilipat.
Saya pakai mobil ini
tahun 2007-2009, dibeli “second hand” dengan cara mencicil ke leasing.
Alasan beli mobil ini supaya bisa tetap bawa keluarga, juga supaya tiap
sabtu dan minggu bisa bawa gerobak buat dagang kopi dan burger ke
event-event.
Dua anak saya satu SD saat itu, sehingga mobil ini juga dipakai untuk antar jemput.
Atas ide kreatif istri saya, dia tawarin tetangga yang anaknya kebetulan satu sekolah untuk ikut mobil kami itu, antar jemput. Kami tarik bayaran, sekedar untuk bensin dan jajan soto mie sopirnya.
Siapa sopirnya? Saya sendiri.
Saya teringat kisah ini karena tadi di jalan ditegur salah satu mantan penumpang angkutan antar jemput saya. Sekarang dia sudah SMA, dan mengendarai sendiri mobil Suzuki Ignis-nya.
Kadang tak terasa, Anak-anak makin tumbuh dewasa, sementara orang tua justru makin mirip kanak-kanak.
Contohnya, makin sedikit kontribusi pada dunia nyata, bisanya cuma "sebar gorengan" di dunia maya.
Dua anak saya satu SD saat itu, sehingga mobil ini juga dipakai untuk antar jemput.
Atas ide kreatif istri saya, dia tawarin tetangga yang anaknya kebetulan satu sekolah untuk ikut mobil kami itu, antar jemput. Kami tarik bayaran, sekedar untuk bensin dan jajan soto mie sopirnya.
Siapa sopirnya? Saya sendiri.
Saya teringat kisah ini karena tadi di jalan ditegur salah satu mantan penumpang angkutan antar jemput saya. Sekarang dia sudah SMA, dan mengendarai sendiri mobil Suzuki Ignis-nya.
Kadang tak terasa, Anak-anak makin tumbuh dewasa, sementara orang tua justru makin mirip kanak-kanak.
Contohnya, makin sedikit kontribusi pada dunia nyata, bisanya cuma "sebar gorengan" di dunia maya.
Comments
Post a Comment