Skip to main content

Persiapan Pensiun, Buat Apa ?

"Bas, gue mau mulai nyiapin dana pensiun nih. Supaya ntar pas udah nggak kerja, bisa jalan-jalan",kata teman saya, seumuran : 45 Tahun.

"Kapan mau pensiun?",tanya saya.

"Sepuluh tahun lagi lah, pas badan masih kuat. Sekarang aja -terus terang- badan udah suka capek-capek. Berapa yang musti gue tabung biar cukup duh duit pensiun", lanjutnya sambil ngupil. Jorok nih memang temanku satu ini.

"Oke, elo tiap bulan ngabisin duit berapa buat kebutuhan bulanan anak istri, termasuk cicilan-cicilan",tanyaku.

"Yah, sekitar 25 jutaan lah",katanya.

"Oke, katakan kebutuhan elo sepuluh tahun lagi sama (cicilan mungkin udah pada lunas, tapi kan harga-harga naik). Dan inflasi -katakan- 8% per tahun. Dan elo nyiapin buat "hidup pensiun" selama 10 tahun. Maka itungannya gini :

- Kebutuhan per tahun = Rp 25 juta x 12 bulan = Rp 300 juta
- Nilai duit Rp 300juta/tahun pada 10 tahun lagi pas pensiun untuk 10 tahun masa "hidup pensiun" dengan asumsi inflasi 8% : Rp 6,5 Miliar.

"Wow, banyak ya...gile. Tabungan gue ratusan juta aja kagak nyampe. Kalau gue mau nyicil sekarang gue musti nabung berapa tuh",katanya kaget setengah hidup, sampe upilnya berguguran. Jorok banget.

"Iya, memang banyak. Tapi kalau elo mau mulai nyicil dari hari ini, per bulan elo "cuma" perlu nyisihin Rp 4 juta per bulan. Itu asumsi kalau duit elo diinvestasiin dengan tingkat pengembalian Rp 10% per tahun. Kalo elo taruh di deposito, elo musti nyisihin Rp 8 juta per bulan. Makin lama kau tunda, makin gede duit yang musti elo sisihin", kataku sambil nyomot kue pancong di atas meja.

"Ah, tapi rezeki kan udah ada yang ngatur Bas. Biarin aja lah gimana entar aja",katanya.

"Iya, tapi pikirin anak elo yang masih butuh biaya. Jangan sampe elo nyusahin anak dan istri elo. Belum tentu elo sesehat sekarang. Boro-boro ntar elo pensiun bisa jalan-jalan, sekarang aja elo bolak-balik ngeluh sakit, capek, puyeng. Akhir tahun gini aja elo bukannya ajak anak bini lo jalan, malah cuma sibuk mantengin timeline temen-temen elo yang lagi jalan-jalan. Sambil bolak-balik ngurut kepala",kataku mengingatkan sambil menghabiskan pancong di mulut.

"Iya juga sih",katanya menerawang.

** Dialog imajiner disarikan dari Dialog Asli di dunia nyata. Banyak yang begini.

Comments

Popular posts from this blog

MAU JUAL GINJAL? BACA SAMPAI SELESAI !

Sudah dua tahun tak bertemu, seorang teman mengirimkan "broadcast message" (BM) di perangkat Blackberry saya. BM-nya agak mengerikan : dia mencari donor ginjal untuk saudaranya yang membutuhkan. Soal harga -bila pendonor bermaksud "menjual" ginjalnya bisa dibicarakan dengannya. Membaca BM itu, saya teringat kisah pak Dahlan Iskan dalam bukunya GANTI HATI. Dengan jenaka beliau bercanda, bahwa kini dia memiliki 2 bintang seharga masing-masing 1 milyar, satu bintang yang biasa dia kendarai kemana-mana (logo mobil Mercedez) dan satu bintang jahitan di perutnya hasil operasi transplatasi hati. Ya, hati pak Dahlan "diganti" dengan hati seorang anak muda dari Cina, kabarnya harganya 1 miliar. Lalu, iseng-iseng saya browsing, dan ketemulah data ini, Data Harga organ tubuh manusia di pasar gelap (kondisi sudah meninggal dibawah 10 jam, sumber :http://namakuddn.wordpress.com/2012/04/27/inilah-daftar-harga-organ-tubuh-manusia-di-pasar-gelap/) 1. Sepasang bola mata: U

KAN SAYA MASIH HIDUP ...

“Harta, sebenarnya belum bisa dikatakan pembagian harta karena saya masih hidup. Tetapi saya tetap akan membagikan hak mereka masing-masing sesuai dengan peraturan agama,” ujar ibu Fariani. Ibu Fariani adalah seorang ibu dengan empat orang anak yang baru saja ditinggalkan suaminya Ipda Purnawirawan Matta. Almarhum meninggalkan harta waris berupa tanah, rumah dan mobil senilai Rp 15 Miliar. Pada bulan Maret 2017, ketiga anak ibu Fariani mendaftarkan gugatan ke Pengadilan Agama Kota Baubau, Sulawesi Tenggara dengan nomor 163/ptg/ 2013/PA/2017, yang inti gugatannya : Meminta bagian mereka selaku ahli waris yang sah atas harta waris almarhum ayah mereka. Dunia makin aneh? Anak kurang ajar? Tidak. Banyak orang yang memiliki pendapat seperti ibu Fariani, sebagaimana yang saya kutip di paragraf pertama di atas. Pendapat yang KELIRU. Begitu seorang suami meninggal dunia, maka hartanya tidak serta merta menjadi miliki istri atau anak-anaknya. Harta itu berubah menjadi h

CERITA 19 EKOR SAPI

Dul Kemit, Dede dan Khomsul datang ke rumah pak Lurah sambil bersungut-sungut. Mereka mencari orang yang bisa menyelesaikan masalah mereka. Pak Lurah menyambut mereka, dan tiga bersaudara ini menyampaikan masalahnya. Ayah Dul Kemit, Dede dan Khomsul baru saja meninggal seminggu lalu. Ceritanya, almarhum ayah meninggalkan WASIAT bahwa 19 ekor sapi yang ditinggalkan dibagi untuk mereka bertiga dengan porsi : Dul Kemit 1/2 bagian, Dede 1/4 bagian dan Khomsul 1/5 bagian. Pak Lurah pusing menghitung pembagiannya, karena pesan almarhum adalah saat membagi : sapi tidak boleh disembelih, dijual atau dikurangi. Untuk itu dia minta bantuan pak Bhabin dan Babinsa. Lalu pak Bhabin bilang", Sapi ada 19. Mau dibagi untuk Anak pertama 1/2, anak kedua 1/4 dan anak ketiga 1/5 tanpa menyembelih, tanpa mengurangi". Ketiga bersaudara itu menangguk-angguk. "Oke kalau begitu, supaya tidak berantem, saya akan sumbangkan satu ekor sapi milik saya untuk MENGG