
Nama jalan ini bisa kalian temukan di bilangan Kebayoran baru, tapi dari sinilah Hang Jebat berasal. Malaka. Hang Jebat bersahabat kental dengan empat Hang lainnya, Hang Tuah, Hang Lekir, Hang Lekiu dan Hang Kesturi.
Mengetahui bahwa sobat kentalnya, Hang Tuah sang Pahlawan Besar Malaka, diputus pidana mati oleh Sultan Malaka karena kesalahannya - walau ternyata belakangan ketahuan, atas kebaikan Bendahara (atau Perdana Menteri) Hang Tuah tak dihukum mati dan bersembunyi di hutan - Hang Jebat memendam rasa nyeri dalam hati.
Keris pusaka Taming Sari yang tadinya dipakai Hang Tuah diwariskan kepadanya, membuatnya merasa sangat digdaya. Dia rongrong kekuasaaan Sultan Malaka. Sultan Malaka terguling namun tak mau tinggal diam.
Sultan mengetahui bahwa Hang Tuah masih hidup, dan memberinya amnesti atas kesalahannya di masa lalu, asal dia bisa mengalahkan Hang Jebat. Atas dasar loyalitasnya, Hang Tuah mau melakukan tugas itu.
Setelah pertarungan tujuh hari, tujuh malam serta meliciki Hang Jebat, keris Taming Sari berhasil direbut kembali Hang Tuah. Keris itu beberapa kali bersarang di tubuh Hang Jebat, hingga dia kemudian mati di lengan sahabatnya.
Tak berselang berapa lama setelah kematian Hang Jebat, Sultan memerintahkan membelah serta membakar jasad itu beserta rumahnya ... dan Dang Wangi, istri Bendahara, melahirkan anak Hang Jebat. Sultan memerintahkan pula bayi itu dibuang ke Selat Malaka. Namun Laksamana yang diberi perintah, tak mau menjalankannya.
Laksamana membawa anak itu pada Bendahara, yang kemudian membesarkannya di Singapura setelah memberinya nama Hang Nadim. "Kamu pernah dengar nama itu kan, Nak?" Tanyaku pada dua anak gadisku. Ya, nama Bandara di Batam.
Terlepas dari kebenaran sejarahnya, cerita itu sudah menjadi legenda di kalangan orang Melayu dan Sumatra. Cerita tentang loyalitas dan pengkhiatan. Cerita tentang persahabatan sejati. Walau banyak yang meragukan cerita itu, karena pada zaman itu tak ada orang Melayu atau Sumatera yang memakai "Hang" sebagai nama depannya.
Hingga ada sebuah artikel menyatakan bahwa nama "Hang" adalah nama orang-orang keturunan China yang waktu itu sudah berakulturasi di tanah Malaka.
Jauh sebelum kita berisik soal duit (yang katanya) mirip Yuan.
Wallahu'alam.
Comments
Post a Comment