Seseorang yang tak dikenal menanggapi tulisan saya berjudul ASING dan ASENG (https://www.facebook.com/photo/?fbid=10226872520465704&set=a.1417880733692¬if_id=1635822852296665¬if_t=feedback_reaction_generic&ref=notif) yang kemarin saya tulis di facebook dengan kata-kata kurang lebih begini ", Sebagai seorang Financial Planner tidak seharusnya saya mengajarkan orang berjudi di saham". Berjudi di saham, maksudnya?
Begini, mungkin yang harus dipahami ketika bertemu Saham ada dua hal yang kita lakukan : Trading dan Investasi. Trading itu berjual beli, keuntungan didapatkan dari selisih harga beli dan harga jual yang dinamakan "gain". Sedangkan Investasi keuntungan didapat bila perusahaan tempat kita berinvestasi menghasilkan laba yang disebut "Deviden" atau "Dividen".
Nah, yang sering diidentikkan dengan berjudi adalah trading. Tapi, itu juga keliru. Trading memerlukan Ilmu dan "Skill" yang harus dipelajari melalui sekolah-sekolah khusus tentang itu. Jad, seorang trader tidak hanya mengandalkan intuisi tebak-tebak buah manggis. Trading tanpa dilandasi ilmu, itulah sebagaimana berjudi. Dan tak hanya Trading, segala hal yang dilakukan tanpa ilmu bisa terjerumus berjudi juga.
Nah, bagaimana dengan investasi?
Andaikan begini. Tetangga kita di kompleks jago banget bikin sandal jepit. Saat ini dia memiliki empat pabrik sandal dan 300 karyawan. Suatu kali, dia berniat membuat pabrik sandal di Afrika, karena katanya di sana potensi menjual sandal masih sangat besar. Tetangga saya ini memerlukan modal tambahan, namun tak mau pinjam ke bank.
Lalu yang dilakukannya, dia mengumpulkan kami yang tinggal sekompleks untuk mendengar dia presentasi rencana bisnisnya berdasar kinerja empat pabrik sandalnya yang sudah ada serta potensi pasar di Afrika.
Dia bilang ",Bapak dan Ibu saya berikan kesempatan IKUT MEMILIKI pabrik sandal saya di Afrika ini. Kalau Untung kita nikmati bareng, kalau rugi yang kita tanggung bareng". Ada tetangga yang setuju ikut, ada yang tidak.
Yang ikut mendapat "Alas Hak untuk menikmati Porsi Kepemilikan" dan ikut bersuara menentukan arah usaha" pabrik sandal, itulah yang disebut Saham. Artinya Senang-Susah ditanggung bareng, karena tidak ada yang bisa memastikan apa yang akan terjadi di masa depan. Tidak bisa ditebak atau diramal, Ikhtiar saja membuat dan menjual sebaik-baiknya.
Ibarat membaca buku yang tebal 100 halaman, biasakan membaca sampai tuntas. Jangan baru membaca pengantar langsung memberikan komentar... Sampai ketemu di pabrik sandal !
Begini, mungkin yang harus dipahami ketika bertemu Saham ada dua hal yang kita lakukan : Trading dan Investasi. Trading itu berjual beli, keuntungan didapatkan dari selisih harga beli dan harga jual yang dinamakan "gain". Sedangkan Investasi keuntungan didapat bila perusahaan tempat kita berinvestasi menghasilkan laba yang disebut "Deviden" atau "Dividen".
Nah, yang sering diidentikkan dengan berjudi adalah trading. Tapi, itu juga keliru. Trading memerlukan Ilmu dan "Skill" yang harus dipelajari melalui sekolah-sekolah khusus tentang itu. Jad, seorang trader tidak hanya mengandalkan intuisi tebak-tebak buah manggis. Trading tanpa dilandasi ilmu, itulah sebagaimana berjudi. Dan tak hanya Trading, segala hal yang dilakukan tanpa ilmu bisa terjerumus berjudi juga.
Nah, bagaimana dengan investasi?
Andaikan begini. Tetangga kita di kompleks jago banget bikin sandal jepit. Saat ini dia memiliki empat pabrik sandal dan 300 karyawan. Suatu kali, dia berniat membuat pabrik sandal di Afrika, karena katanya di sana potensi menjual sandal masih sangat besar. Tetangga saya ini memerlukan modal tambahan, namun tak mau pinjam ke bank.
Lalu yang dilakukannya, dia mengumpulkan kami yang tinggal sekompleks untuk mendengar dia presentasi rencana bisnisnya berdasar kinerja empat pabrik sandalnya yang sudah ada serta potensi pasar di Afrika.
Dia bilang ",Bapak dan Ibu saya berikan kesempatan IKUT MEMILIKI pabrik sandal saya di Afrika ini. Kalau Untung kita nikmati bareng, kalau rugi yang kita tanggung bareng". Ada tetangga yang setuju ikut, ada yang tidak.
Yang ikut mendapat "Alas Hak untuk menikmati Porsi Kepemilikan" dan ikut bersuara menentukan arah usaha" pabrik sandal, itulah yang disebut Saham. Artinya Senang-Susah ditanggung bareng, karena tidak ada yang bisa memastikan apa yang akan terjadi di masa depan. Tidak bisa ditebak atau diramal, Ikhtiar saja membuat dan menjual sebaik-baiknya.
Ibarat membaca buku yang tebal 100 halaman, biasakan membaca sampai tuntas. Jangan baru membaca pengantar langsung memberikan komentar... Sampai ketemu di pabrik sandal !
Comments
Post a Comment