Skip to main content

WANITA LIMAPERENAM BAYA dan OJEK ONLINE

"Ngapain lah mas, suami saya harus punya asuransi. Kalau dia "duluan", warisannya kurang buat hidup, tinggal saya cari lagi. Yang tajir",kata ibu di depan saya, sudah tigaperempat baya disambut tawa riuh teman-teman arisannya. Guyonan yang serius.

Menurutnya, kalau warisan dari suaminya tak cukup untuk menghidupinya kelak kalau suaminya "duluan" penyelesaiannya tinggal cari suami lagi, yang lebih tajir dan mapan.
Lalu sodorkan berita dari web liputan 6 ini. Tentang dominasi wanita dalam hal penggunaan ojek online. Mereka bengong, kok arisan tiba-tiba materi pembicaraan dari tas mahal berubah ke ojek Online.

"Di riset yang dilakukan, dan dimuat di berita ini dibilang : Jumlah pengguna ojek online 69% wanita dan sisanya (31%) adalah pria", Jelas saya sok serius. Tiba-tiba suasana arisan senyap, makin bingung nampaknya.

"Mengapa wanita lebih menyukai ojek (dan taksi) online, dibanding moda transportasi lain?" Tanya saya. Masih senyap.

Karena pada kodratnya Wanita itu membutuhkan KEPASTIAN (dan Pria membutuhkan PENGAKUAN). Dalam kasus transportasi online ya kepastian jarak, tarif dan identitas sopir yang membawanya.

Itu mengapa di jalan sering kita temui, ada seorang Pria gendut, botak, jelek, item, merongos, bukan lagi tigaperempat tua...tapi sudah limaperenam tua beristrikan wanita muda, cantik sexy, kulitnya sampai bikin silau. Kadang tak cuma satu, tapi bisa sampai berderet tiga ! Karena pria tersebut mengandung potensi kepastian.

Wanita memandang kepastian masa depan lebih penting daripada (sekedar) penampilan luar. Tak cuma harta lho ya, juga intelektualitas untuk membimbing keluarganya.

Pria umumnya mencari wanita yang muda (dan cantik, tentu saja) karena ada proses Penaklukan untuk mendapatkan PENGAKUAN. Sedangkan wanita cenderung mencari yang lebih Mapan (secara intelektual, umur dan...Materi) karena mereka memerlukan KEPASTIAN.

Untuk ibu-ibu yang umurnya menjelang limaperenam baya, apalagi dalam kondisi kekurangan warisan, jangan terlalu berharap mendapatkan pria mapan.

"Jadi dari data pengguna ojek online, mestinya ibu-ibu bisa belajar. Mumpung kendali masih di tangan, ciptakan "kepastian" dari suami. Pastikan dapat warisan Uang Pertanggungan yang cukup. Daripada nanti keburu suami cari pengakuan di luar dan memberi kepastian pada wanita lain",terang saya sambil pura-pura mengemasi tas.

Ibu-ibu tetiba berdengung seperti lebah.

** ini link beritanya :

http://forum.liputan6.com/t/survei-terbaru-mengungkap-wanita-pengguna-terbanyak-ojek-online/113573

Comments

Popular posts from this blog

MAU JUAL GINJAL? BACA SAMPAI SELESAI !

Sudah dua tahun tak bertemu, seorang teman mengirimkan "broadcast message" (BM) di perangkat Blackberry saya. BM-nya agak mengerikan : dia mencari donor ginjal untuk saudaranya yang membutuhkan. Soal harga -bila pendonor bermaksud "menjual" ginjalnya bisa dibicarakan dengannya. Membaca BM itu, saya teringat kisah pak Dahlan Iskan dalam bukunya GANTI HATI. Dengan jenaka beliau bercanda, bahwa kini dia memiliki 2 bintang seharga masing-masing 1 milyar, satu bintang yang biasa dia kendarai kemana-mana (logo mobil Mercedez) dan satu bintang jahitan di perutnya hasil operasi transplatasi hati. Ya, hati pak Dahlan "diganti" dengan hati seorang anak muda dari Cina, kabarnya harganya 1 miliar. Lalu, iseng-iseng saya browsing, dan ketemulah data ini, Data Harga organ tubuh manusia di pasar gelap (kondisi sudah meninggal dibawah 10 jam, sumber :http://namakuddn.wordpress.com/2012/04/27/inilah-daftar-harga-organ-tubuh-manusia-di-pasar-gelap/) 1. Sepasang bola mata: U

KAN SAYA MASIH HIDUP ...

“Harta, sebenarnya belum bisa dikatakan pembagian harta karena saya masih hidup. Tetapi saya tetap akan membagikan hak mereka masing-masing sesuai dengan peraturan agama,” ujar ibu Fariani. Ibu Fariani adalah seorang ibu dengan empat orang anak yang baru saja ditinggalkan suaminya Ipda Purnawirawan Matta. Almarhum meninggalkan harta waris berupa tanah, rumah dan mobil senilai Rp 15 Miliar. Pada bulan Maret 2017, ketiga anak ibu Fariani mendaftarkan gugatan ke Pengadilan Agama Kota Baubau, Sulawesi Tenggara dengan nomor 163/ptg/ 2013/PA/2017, yang inti gugatannya : Meminta bagian mereka selaku ahli waris yang sah atas harta waris almarhum ayah mereka. Dunia makin aneh? Anak kurang ajar? Tidak. Banyak orang yang memiliki pendapat seperti ibu Fariani, sebagaimana yang saya kutip di paragraf pertama di atas. Pendapat yang KELIRU. Begitu seorang suami meninggal dunia, maka hartanya tidak serta merta menjadi miliki istri atau anak-anaknya. Harta itu berubah menjadi h

CERITA 19 EKOR SAPI

Dul Kemit, Dede dan Khomsul datang ke rumah pak Lurah sambil bersungut-sungut. Mereka mencari orang yang bisa menyelesaikan masalah mereka. Pak Lurah menyambut mereka, dan tiga bersaudara ini menyampaikan masalahnya. Ayah Dul Kemit, Dede dan Khomsul baru saja meninggal seminggu lalu. Ceritanya, almarhum ayah meninggalkan WASIAT bahwa 19 ekor sapi yang ditinggalkan dibagi untuk mereka bertiga dengan porsi : Dul Kemit 1/2 bagian, Dede 1/4 bagian dan Khomsul 1/5 bagian. Pak Lurah pusing menghitung pembagiannya, karena pesan almarhum adalah saat membagi : sapi tidak boleh disembelih, dijual atau dikurangi. Untuk itu dia minta bantuan pak Bhabin dan Babinsa. Lalu pak Bhabin bilang", Sapi ada 19. Mau dibagi untuk Anak pertama 1/2, anak kedua 1/4 dan anak ketiga 1/5 tanpa menyembelih, tanpa mengurangi". Ketiga bersaudara itu menangguk-angguk. "Oke kalau begitu, supaya tidak berantem, saya akan sumbangkan satu ekor sapi milik saya untuk MENGG