
Sampson Gordon "Sam" Berns, baru berusia 17 tahun ketika -dengan sangat percaya diri dan memikat- menyampaikan filosofi hidup bahagianya di depan audiens TEDx MidAtlantic Forum, Oktober 2013 di Washington DC Amerika Serikat.
Fisiknya seperti seorang berusia 70 tahun, karena Sindrom Progeria yang dideritanya. Hutchinson–Gilford progeria syndrome, adalah penyakit genetik langka yang membuat penderitanya menjadi tua lebih cepat. Progeria sendiri berasal dari bahasa Yunani, "Pro" berarti prematur dan "geria" berarti tua. Menjadi tua sebelum waktunya. Maka kalau anda pernah menonton film "The Courious Case of Benjamin Button" yang diperankan sangat manis oleh Brad Pitt : maka Progeria adalah kebalikannya.
Di dunia, penderita progeria tercatat hanya 350 orang.
Ketika ditanya oleh produser film dokumenter HBO yang akan merekam kehidupannya -belakangan film sudah jadi : "Life According to Sam" - bagaimana rasanya menjadi seorang penderita Progeria, maka Sam menjawab dengan ceria ... Saya menjalani hidup yang bahagia.
Di depan audiens yang mendengar dengan antusias pidatonya, Sam membeberkan 3 Filosofi Hidup Bahagia-nya.
Pertama, terima saja hal yang benar-benar tak bisa kita lakukan. Karena banyak hal lain yang bisa kita lakukan. yang bisa kita lakukan adalah membuat "adjustment" atau penyesuaian terhadap diri kita bila kita ingin mengerjakan hal yang dirasa kita tak bisa lakukan. Belajar dan rendah hati, serta fleksibel.
Kedua, Kelilingi hidup kita dengan orang-orang yang memang ingin kita berada di dalam lingkarannya. Bila kita ingin menjadi orang yang postif, carilah orang-orang positif yang mau berada di sekitar kita.
Ketiga, karena hobinya menonton film kartun, dia menyitir kata-kata dari film kartun buatan Disney "Meet the Robinson". yang kira-kira berbunyi "...jangan keseringan melihat ke masa lalu. Maju terus (moving forward), buka pintu kesempatan baru dan kerjakan hal-hal baru". ya, nasehatnya tepat. banyak orang terjebak di masa lalu, tidak pernah "piknik" melihat hal baru di luar cangkangnya, sehingga hidupnya mandeg dan tidak kreatif.
Sam Berns hidup bahagia, setidaknya hingga dia tutup usia 10 Januari 2014. Di usianya yang belum genap 18 tahun. Sementara di luar sana, banyak orang dengan segala keberlimpahan, tidak bahagia - karena tak memiliki filosofi hidup bahagianya.
Mereka memilih tidak bahagia, karena melihat orang lain bahagia.
Comments
Post a Comment