Saya penikmat media sosial. Beberapa teman menjuluki saya dengan "aktivis socmed". Tidak bisa dibanggakan, karena apa juga yang mau dibanggakan.
Thema yang banyak berkeliaran dua minggu terakhir, tentu saja salah satunya, adalah soal harga BBM yang naik. Katanya memicu inflasi naik hingga 7.3 % tahun ini. Artinya apa? kita lebih miskin 7.3% dibandingkan tahun lalu. Dengan catatan, pendapatan kita tetap, nilai harta kita juga tetap. Kita lebih miskin dari tahun lalu.
Banyak yang memekik sambil menunjuk pemerintah gagal, bahkan ada yang mendorong pagar mau menggulingkan pemerintah. Mereka benar, pemerintah salah.
Tapi coba plihat apa yang telah kita lakukan sendiri. Kita adalah manusia boros. terima gaji langsung makan-makan, tak berhenti di satu atau dua restoran. Memilih bermobil, walau dikunci macet, dengan alasan kenyamanan. Tak menabung, apalagi ber-investasi.
Dalam pemahaman puak melayu ini, gaji = pengeluaran. Tak tersisa ruang untuk menabung. Asuransi? apalagi. Kalaupun banyak berhutang, biarlah itu urusan nanti : itu kata sebagian orang. Padahal Asuransi lah yang akan menyelamatkan keluarga dari malapetaka keuangan, akibat hilangnya nyawa pencari nafkah. kebanyakan kita berat memiliki polis asuransi, karena yakin tak bisa menikmati hasilnya. Ya iyalah, namanya juga sudah mati, mosok duitnya mau dibawa ke kunuran. Tapi, mereka lupa, ada keluarga yang ditinggalkan yang kelak memerlukannya nanti.
Lalu investasi. Buat apa, nanti kejeblos lagi seperti beberapa berita di koran. Itu pentingnya pengetahuan. Pilih instrumen investasi yang terpercaya. Caranya? banyak tanya pada financial planner anda. Investasi adalah cara terbaik memukul inflasi. Maka jangan heran,
orang miskin sulit jadi kaya; orang kaya lebih sulit jadi miskin.
Maka ayo, jangan terlalu banyak khawatir, pelajari ilmunya. Beli asuransi untuk pertahanan, dan berinvestasi untuk mengembangkan. Tak perlu ikut memekik dan berteriak di jalanan.
Thema yang banyak berkeliaran dua minggu terakhir, tentu saja salah satunya, adalah soal harga BBM yang naik. Katanya memicu inflasi naik hingga 7.3 % tahun ini. Artinya apa? kita lebih miskin 7.3% dibandingkan tahun lalu. Dengan catatan, pendapatan kita tetap, nilai harta kita juga tetap. Kita lebih miskin dari tahun lalu.
Banyak yang memekik sambil menunjuk pemerintah gagal, bahkan ada yang mendorong pagar mau menggulingkan pemerintah. Mereka benar, pemerintah salah.

Dalam pemahaman puak melayu ini, gaji = pengeluaran. Tak tersisa ruang untuk menabung. Asuransi? apalagi. Kalaupun banyak berhutang, biarlah itu urusan nanti : itu kata sebagian orang. Padahal Asuransi lah yang akan menyelamatkan keluarga dari malapetaka keuangan, akibat hilangnya nyawa pencari nafkah. kebanyakan kita berat memiliki polis asuransi, karena yakin tak bisa menikmati hasilnya. Ya iyalah, namanya juga sudah mati, mosok duitnya mau dibawa ke kunuran. Tapi, mereka lupa, ada keluarga yang ditinggalkan yang kelak memerlukannya nanti.
Lalu investasi. Buat apa, nanti kejeblos lagi seperti beberapa berita di koran. Itu pentingnya pengetahuan. Pilih instrumen investasi yang terpercaya. Caranya? banyak tanya pada financial planner anda. Investasi adalah cara terbaik memukul inflasi. Maka jangan heran,
orang miskin sulit jadi kaya; orang kaya lebih sulit jadi miskin.
Maka ayo, jangan terlalu banyak khawatir, pelajari ilmunya. Beli asuransi untuk pertahanan, dan berinvestasi untuk mengembangkan. Tak perlu ikut memekik dan berteriak di jalanan.
Comments
Post a Comment