"Bas, aku dikirimi tabel ini sama agen asuransiku. Ini informasinya bener apa enggak. Trus gimana cara bacanya",Kata teman, sekaligus nasabah yang memiliki beberapa polis Asuransi Unit Link pada saya, tadi pagi.
Bagi yang baru dengar istilah Unit Link, baiklah saya ceritakan sedikit. Unit Link adalah Produk yang menggabungkan Fitur Proteksi (dari Asuransi) dan Fitur I...nvestasi (dari produk Reksadana).
Ada yang suka bertanya,"Ngapain beli Reksadana perusahaan asuransi. Kan selain Asuransinya bisa dibeli terpisah, juga ada biaya yang bikin Investasi kita lama berkembangnya".
Pertanyaan itu jawabannya sederhana. Beli "Reksadana" dalam bentuk Unit Link diproteksi oleh Fitur bernama "Waiver of Premium". Dimana kalau terjadi resiko sama yang berinvestasi, maka Perusahaan Asuransi yang akan meneruskan investasinya. Fitur itu tidak dimiliki oleh produk Reksadana Murni.
Kembali ke pertanyaan nasabah saya di atas. Informasi dalam tabel itu BENAR, tapi tidak lengkap.

Melihat kinerja investasi, harus komplit, nggak bisa dai sepotong tabel itu saja. Perhatikan tabel :
1. Instrumen yang berada di peringkat satu, kinerjanya naik 9% dalam 3 bulan. Namun start pada posisi harga per unit di bawah Rp 1000,-. Padahal semua produk investasi Reksadana maupun unit Link, saat diterbitkan perdana selalu STARTdengan harga unit terendah Rp 1000,- . Data tersebut benar mengatakan Instrumen Peringkat satu tumbuh pesat nilainya, tapi itu sebenarnya SEMU, karena pada dasarnya dia hanya "rebound" alias naik untuk balik ke asal. Bukan murni berkembang nilainya.
2. Biasakan membaca Fund Fact Sheet yang menyertai setiap instrumen investasi tersebut. Selain melihat harga per unit dari investasi yang ditawarkan, kita juga melihat jumlah total DANA KELOLAAN (Istilah teknisnya AUM : Asset Under Management)
Ibarat punya warung, warung dengan modal cash paling banyak memiliki keunggulan bisa ekspansi dengan leluasa. Cash is the King. Instrumen Investasi dengan dana kelolaan (AUM) yang besar berpotensi memberikan hasil investasi yang lebih baik, karena Manajer Investasi juga leluasa "berakrobat" menempatkan dana di "lokasi" yang menguntungkan.
Cari instrumen investasi dengan AUM yang relatif besar
3. Di dalam Fund Fact Sheet juga ada informasi KAPAN Instrumen Investasi ini diterbitkan. Makin duluan dia diterbitkan, seharusnya, harga per unitnya makin tinggi. Terutama di instrumen investasi berbasis saham. Dan lihat di Timeline riwayat investasi, bagaimana grafik perkembangannya. Apakah trendnya naik terus, atau kelihatannya naik namun sebenarnya stagnan.
4. Membeli instrumen investasi (reksadana) selalu sesuaikan dengan kebutuhan dan level resiko. Pahami di mana saja AUM-nya disebar untuk mengetahui (proyeksi) hasil yang kita bisa dapatkan.
"Jadi gimana kesimpulannya, Bas?",teman saya ini penasaran.
Kesimpulannya, data di tabel itu benar tapi tidak lengkap. Karenanya TIDAK BISA dipakai sebagai tolok ukur kinerja, apalagi untuk memberikan penawaran ke nasabah.
Buka Atau minta Fund Fact Sheet-nya, lihat kinerjanya secara utuh sejak dia diterbitkan. Bandingkan kinerja 1 bulan, 3 bulan, 12 bulan, YTD serta sejak diterbitkan dengan "benchmark"-nya.
Jangan (mau) dibohongi dengan data. Apalagi data yang ditampilkan secara sepotong begini. Bahaya.
Bagi yang baru dengar istilah Unit Link, baiklah saya ceritakan sedikit. Unit Link adalah Produk yang menggabungkan Fitur Proteksi (dari Asuransi) dan Fitur I...nvestasi (dari produk Reksadana).
Ada yang suka bertanya,"Ngapain beli Reksadana perusahaan asuransi. Kan selain Asuransinya bisa dibeli terpisah, juga ada biaya yang bikin Investasi kita lama berkembangnya".
Pertanyaan itu jawabannya sederhana. Beli "Reksadana" dalam bentuk Unit Link diproteksi oleh Fitur bernama "Waiver of Premium". Dimana kalau terjadi resiko sama yang berinvestasi, maka Perusahaan Asuransi yang akan meneruskan investasinya. Fitur itu tidak dimiliki oleh produk Reksadana Murni.
Kembali ke pertanyaan nasabah saya di atas. Informasi dalam tabel itu BENAR, tapi tidak lengkap.

Melihat kinerja investasi, harus komplit, nggak bisa dai sepotong tabel itu saja. Perhatikan tabel :
1. Instrumen yang berada di peringkat satu, kinerjanya naik 9% dalam 3 bulan. Namun start pada posisi harga per unit di bawah Rp 1000,-. Padahal semua produk investasi Reksadana maupun unit Link, saat diterbitkan perdana selalu STARTdengan harga unit terendah Rp 1000,- . Data tersebut benar mengatakan Instrumen Peringkat satu tumbuh pesat nilainya, tapi itu sebenarnya SEMU, karena pada dasarnya dia hanya "rebound" alias naik untuk balik ke asal. Bukan murni berkembang nilainya.
2. Biasakan membaca Fund Fact Sheet yang menyertai setiap instrumen investasi tersebut. Selain melihat harga per unit dari investasi yang ditawarkan, kita juga melihat jumlah total DANA KELOLAAN (Istilah teknisnya AUM : Asset Under Management)
Ibarat punya warung, warung dengan modal cash paling banyak memiliki keunggulan bisa ekspansi dengan leluasa. Cash is the King. Instrumen Investasi dengan dana kelolaan (AUM) yang besar berpotensi memberikan hasil investasi yang lebih baik, karena Manajer Investasi juga leluasa "berakrobat" menempatkan dana di "lokasi" yang menguntungkan.
Cari instrumen investasi dengan AUM yang relatif besar
3. Di dalam Fund Fact Sheet juga ada informasi KAPAN Instrumen Investasi ini diterbitkan. Makin duluan dia diterbitkan, seharusnya, harga per unitnya makin tinggi. Terutama di instrumen investasi berbasis saham. Dan lihat di Timeline riwayat investasi, bagaimana grafik perkembangannya. Apakah trendnya naik terus, atau kelihatannya naik namun sebenarnya stagnan.
4. Membeli instrumen investasi (reksadana) selalu sesuaikan dengan kebutuhan dan level resiko. Pahami di mana saja AUM-nya disebar untuk mengetahui (proyeksi) hasil yang kita bisa dapatkan.
"Jadi gimana kesimpulannya, Bas?",teman saya ini penasaran.
Kesimpulannya, data di tabel itu benar tapi tidak lengkap. Karenanya TIDAK BISA dipakai sebagai tolok ukur kinerja, apalagi untuk memberikan penawaran ke nasabah.
Buka Atau minta Fund Fact Sheet-nya, lihat kinerjanya secara utuh sejak dia diterbitkan. Bandingkan kinerja 1 bulan, 3 bulan, 12 bulan, YTD serta sejak diterbitkan dengan "benchmark"-nya.
Jangan (mau) dibohongi dengan data. Apalagi data yang ditampilkan secara sepotong begini. Bahaya.
https://www.sabungayamnews.net/jadwal-update-sabung-ayam-kungfu-chicken-02-mei-2019
ReplyDeleteJadwal Update Sabung Ayam KungFu Chicken 02 Mei 2019 di Situs Judi Sabung Ayam Online www.sabungayam.news Melalui Agen Resmi Taruhan Sabung Ayam Live Asli Filipina
WA : 0812-2222-995
Line: cs_bolavita
Telegram : t.me/bolavita
Baca Selengkapnya Tentang Prediksi Skor Bola Hiburan : http://bit.ly/2k0sOfX