Ini kolam ikan Koi kebanggaan saya. Dibuat lima enam bulan silam oleh pak Amin, tukang langganan. Bukan kolam koi yang "fancy", isinya juga bukan koi sultan, hanya ikan koi lokal yang dibeli di Pasar Parung.
Guru-guru perkolam koi-an saya dulu bilang, memelihara ikan koi tak sekedar menikmati gerak ikan yang lemah gemulai seolah tak mengenal tidur, namun juga gemericik suara air dari filternya. Serasa menikmati suara air di sungai pegunungan. Menenangkan.
Satu hal yang terpenting : memelihara kesehatan ikan koi adalah dengan memelihara air, lingkungan tempat dia hidup.
Maka kunci dari kolam koi yang baik dengan ikan-ikan yang sehat adalah Filter air yang mumpuni. Membuat Filter air untuk kolam koi juga tak sederhana, ada ilmunya. Ada hitung-hitungannya. Filter yang baik, akan membantu mengurai kotoran yang tersedot dari air yang kotor. Filter juga musti secara rutin dibersihkan, agar bakteri yang ada di media filternya selalu sehat.
Hidup kita juga begitu. Kalau mau sehat akal, sehat finansial maka kita musti bisa memilih berada di lingkungan yang "sehat". Lingkungan yang mendorong kita berkarya lebih baik dan megapreasiasi semua hasil kreativitas kita. Nggak ngiri atau nganan saja. Tak berhenti sampai di sana, filter (otak) kita juga musti acap dikalibrasi dan dibersihkan. Diberi ilmu-ilmu baru, supaya tak mandeg.
Lengkapi diri dengan "Filter Pikiran" yang mumpuni bernama Ilmu agar apa yang kita hasilkan adalah yang baik-baik serta bermanfaat buat orang di sekeliling kita. Sebagaimana gerak ikan koi yang memberikan efek ketenangan jiwa.
Demikian cerita dari ikan Koi saya tadi pagi ...
Comments
Post a Comment