Bengkel uang di senin
awal tahun ini ingin mengajukan sebuah pertanyaan penting : Bagaimana kondisi
isi domept anda selama 2014 serta bagaimana nanti di tahun 2015. Haji Rhoma
Irama dalam salah satu lirik lagunya pernah bilang,”yang Kaya makin Kaya, yang
Miskin makin Miskin”. Semoga kita
termasuk yang miskin makin kaya dan buka sebaliknya.
Baiklah, kita mulai cerita di Bengkel Uang hari ini dengan
sebuah data yang saya kutip dari Bareksa.com. Bareksa pada 24 Desember 2014 lalu membuat
ulasan soal “Bunga deposito Tergerus Habis Inflasi; Reksana Dana
Membubung”. Ulasannya cukup menarik,
bahwa angka inflasi tahunan per November 2014 mencapai 6,24 %, sedangkan bunga
deposito (nett, setelah dikurangi biaya dan pajak) hanya 6,52 %. Lompatan imbal hasil yang besar justru
dicatatkan pada instrumen reksadana saham, yang mencapai 25 %.
Artinya, menabung uang saja di deposito tak hanya membuat
uang anda tak bertambah, namun juga mungkin berkurang, karena tergerus inflasi. Maka berdasar data dari Bareksa.com tersebut
ijinkanlah saya berbagi kiat, agar kondisi keuangan kita di tahun 2015 menjadi
lebih baik.
Pertama, pangkas
hutang konsumtif dengan bunga tinggi.
Misalnya pinjaman kartu kredit atau KTA.
Hutang konsumtif dari dua instrumen tersebut berpotensi menyedot
pendapatan anda dengan skema bunga berbunganya.
Bila tak sanggup melunasi sekaligus, lunasilah secara bertahap. Buatlah kesepakatan dengan bank penerbit
Kartu Kredit untuk skema penulasannya.
Kedua, Tahan diri anda untuk membuka peluang cicilan
baru. Banyak dari kita, karena
pendapatan naik satu juta rupiah, anda memberi peluang pada diri sendiri
mencicil motor atau tivi baru.
Manfaatkan dan optimalkan asset yang ada, bila memang asset itu bukan
termasuk tak produktif. Banyak teman di
sekitar saya, karena “nafsu” ganti motor baru, justru terjebak dalam kubangan
pinjaman. Jangan untuk tabungan masa
depan, untuk hidup sehari-hari akhirnya juga kurang.
Haji Rhoma Irama |
Ketiga, Amankan
diri dan kesehatan anda. Di jaman ini
tak ada Rumah Sakit yang gratis saat kita sakit. Yang mereka tanyakan ketika kita datang
adalah : apakah dibayar dengan uang tunai ataukah dengan asuransi. Artinya, memiliki asuransi kesehatan itu
sesuatu yang sangat penting saat ini.
Kecuali anda punya dukun langganan yang bisa dibayar dengan janji, atau
gratis sama sekali
Keempat,
Menabunglah. Kita tak pernah tahu apa
yang akan terjadi di masa depan. Dana
tabungan adalah sesuatu yang krusial saat ada hal yang tidak sesuai rencana. Tabungan juga penting untuk mewujudkan mimpi
kita, misalnya jalan-jalan bersama keluarga atau membahagiakan orang tua. Pilihlah instrumen tabungan dengan cerdas,
mana yang jangka pendek serta mana yang jangka panjang.
Kelima, amankan dana
3 P (Pendidikan, Perumahan dan Pensiun).
Tentu menyenangkan saat usia kita tak produktif lagi -alias pensiun-
kita tak menjadi beban untuk anak cucu kita.
Kita bisa berjalan-jalan keliling dunia, sebagaimana kita melihat
turis-turis dari manca negara yang datang ke negeri kita. Perencanaan dana 3 P perlu dilakukan
jauh-jauh hari, lebih muda usia kita saat memulai akan lebih baik.
Tentu, realisasi perencanaan itu tergantung anda
sendiri. Saya percaya, tidak ada orang
dengan penghasilan yang kurang. Yang
terjadi adalah usahanya tidak menghasilkan pendapatan yang bisa mencukupi modal
kegiatan usahanya (ongkos, akomodasi lain).
Dan merencanakan selalu lebih baik, ketimbang membiarkan kejadian buruk
(cq. Bencana keuangan) menimpa anda dan keluarga.
Mengingat lagu bang Haji Rhoma, sebaiknya nanti
kita-ngobrol—ngobrol sambil berbincang soal perencanaan keuangan anda. Tahun 2015 seharusnya bisa lebih baik.
Comments
Post a Comment