"Pak, ini ada calon peserta mau ikut, tapi minta diskon", Lapor Ade, staf saya di BHR Academy. Ya, Kelas "asuransi sebagai Solusi Perencanaan waris" Batch 8 akan kami adakan hari ini (Hukum waris Islam) dan Sabtu (Hukum Waris Perdata).
Setiap peserta kami kenakan biaya "komitmen" keikutsertaan Rp 350.000,- per modul per peserta. Bukan uang besar.
Mengapa perlu ada "Uang Komitmen"? Supaya belajarnya serius. Saya beberapa kali membuka kelas terbuka, gratis, serta karena kuota peserta di Zoom saya terbatas, saya memakai sistem pendaftaran. Siapa cepat, dia dapat. Namun, pada hari H beberapa peserta begitu saja tidak hadir, dengan mengorbankan kuota peserta lain yang tak bisa ikut karena kalah cepat saat membuka link pendaftaran.
Ada uang Komitmen agar peserta serius tidak meremehkan kelas saya ini, karena kalau dikumpulkan pun, uang komitmen itu jauh lebih kecil dari penghasilan saya sebagai agen asuransi dan pembicara di beberapa forum.
Ada uang Komitmen agar peserta serius tidak meremehkan kelas saya ini, karena kalau dikumpulkan pun, uang komitmen itu jauh lebih kecil dari penghasilan saya sebagai agen asuransi dan pembicara di beberapa forum.
"Oh ya, namanya siapa dan dari mana asalnya?", Tanya saya balik pada Ade. "Namanya Pak XXX pak, katanya timnya pak YYY", Jawab Ade lagi. Saya mengenal pak YYY dengan baik, kami saling belajar dari kelebihan kami masing-masing. Boleh dikatakan pak YYY juga mentor saya.
"Oh oke, kalau begitu berikan diskon 50% sebagaimana alumni, sebagai rasa hormat saya pada pak YYY", Kata saya pada Ade.
"Oh oke, kalau begitu berikan diskon 50% sebagaimana alumni, sebagai rasa hormat saya pada pak YYY", Kata saya pada Ade.
Tak berapa lama, Ade lapor. "Pak XXX keberatan pak, beliau minta bayarnya Rp 200ribu untuk dua modul".
Saya teringat dialog salah satu mentor sekaligus teman senagkatan sekolah CFP, bro Christopher Rodjito, saat sesi IG Live dengan salah satu narasumbernya. Seingat saya saat itu narasumbernya tanya", Apa sih INVESTASI TERBAIK saat musim pandemi seperti ini?".
Bro Christopher menjawab", Investasi LEHER ke ATAS". Alias mempelajari hal dan Ilmu baru.
Saya juga teringat kisah salah satu mentor saya yang lain, bro Hubertus Sigit. Dia seorang agen asuransi, Tahun lalu dengan kesadaran sendiri dia berinvestasi belasan juta untuk bisa sekolah lagi menjadi seorang Certified Financial Planner (CFP). Berhenti? Nggak ! Belum cukup dengan itu, dia berinvestasi lagi belasan juta juga untuk bisa mengusai ilmu Master Public Speaking bersertifikasi.
Bro Christopher menjawab", Investasi LEHER ke ATAS". Alias mempelajari hal dan Ilmu baru.
Saya juga teringat kisah salah satu mentor saya yang lain, bro Hubertus Sigit. Dia seorang agen asuransi, Tahun lalu dengan kesadaran sendiri dia berinvestasi belasan juta untuk bisa sekolah lagi menjadi seorang Certified Financial Planner (CFP). Berhenti? Nggak ! Belum cukup dengan itu, dia berinvestasi lagi belasan juta juga untuk bisa mengusai ilmu Master Public Speaking bersertifikasi.
Apa hasilnya, dengan ilmu yang para mentor di atas miliki, mereka berdua sekarang sampai kewalahan mengatur jadwal karena banyak diundang berbicara di banyak sekali forum, dan dibayar karena keahlian yang mereka miliki. Fee dari satu dua kali bicara, biaya sekolah tadi sudah "Balik Modal". Itu di luar kesibukan mereka sebagai Agen Asuransi dan Financial Planner.
Itulah mengapa belajar adalah Investasi terbaik. Setidaknya ada tiga keuntungan yang saya lihat.
Pertama, ilmu yang kita pelajari menjadi lebih berkembang. Apalagi kalau kita sudah mulai menjadi pembicara atau pengisi forum-forum sharing. Ilmu kita berkembang karena pertanyaan para peserta memaksa kita belajar terus.
Kedua, Investasi ini cepat balik modalnya. Apalagi kalau kita serius belajar dan mempraktekkan ilmu tersebut. Kita bisa sharing, menjadi pembicara, yang orang lain tak segan membayar kita atas sharing kita tersebut. Karena dirasakan sharing kita bermanfaat. Buat yang kerjanya "jualan", karena ilmunya banyak, jualannya juga akan makin lancar dan laris, karena apapun masalah nasabah kita punya solusinya.
Ketiga, InsyaAllah, ilmu kita jadi bermanfaat. Dengan ilmu itu kita bisa membantu nasabah dengan baik dan benar serta membantu teman sejawat mempermudah pekerjaannya. Bukanlah salah satu amalan yang tak putus pahalanya adalah ilmu yang bermanfaat?
Saya mau menjual ginjal saya golongan darah A.umtuk biaya sekolah anak saya klu ad tlg hub saya 0881026963495 nama saya lia.
ReplyDelete