Kemarin ngobrol dengan seorang teman lama, pengusaha. Saya mengenalnya sebagai pengusaha yang gigih serta nggak sungkan berbagi ilmu.
Kami terakhir bertemu sekitar enam tahun lalu, di airport Changi saat dia mengajak tim intinya yang berprestasi outing ke Singapura dan Malaysia.
"Sekarang aku jadi singa makan rumput, Bas", Katanya kemarin.
Awalnya dia mendapat "nasehat" dari konsultan di medsos, bahwa ketika merekrut tim tidak terlalu penting mencari yang berkualitas. Karena yang berkualitas akan "mahal" harganya.
"Karena pada dasarnya, setiap orang yang bernafas itu bisa belajar", kata sang konsultan di medsosnya.
Sejak itu, teman saya tidak terlalu memikirkan standar kualitas rekrutmen. Asal bernafas, dia rekrut. Dia ajari, dia didik.
Akibatnya, performa perusahaan makin lama makin mundur. "Jangankan ngajak jalan-jalan ke Singapur, Bas. Sekarang karena team penjualan tak sebagus dulu, untuk jalan-jalan ke Puncak saja kami sewa angkot".
Saya hanya manggut-manggut. Betul, dia dulu singa. Sekarang dia tetap singa namun yang makan rumput. Karena dibebani oleh tim yang tidak berkualitas.
Betul kata sang konsultan di medsos : semua orang bernafas pasti bisa belajar.
Tapi, tak semua yang bernafas MAU belajar. Dan akhirnya hanya akan jadi beban.
Kami terakhir bertemu sekitar enam tahun lalu, di airport Changi saat dia mengajak tim intinya yang berprestasi outing ke Singapura dan Malaysia.
"Sekarang aku jadi singa makan rumput, Bas", Katanya kemarin.
Awalnya dia mendapat "nasehat" dari konsultan di medsos, bahwa ketika merekrut tim tidak terlalu penting mencari yang berkualitas. Karena yang berkualitas akan "mahal" harganya.
"Karena pada dasarnya, setiap orang yang bernafas itu bisa belajar", kata sang konsultan di medsosnya.
Sejak itu, teman saya tidak terlalu memikirkan standar kualitas rekrutmen. Asal bernafas, dia rekrut. Dia ajari, dia didik.
Akibatnya, performa perusahaan makin lama makin mundur. "Jangankan ngajak jalan-jalan ke Singapur, Bas. Sekarang karena team penjualan tak sebagus dulu, untuk jalan-jalan ke Puncak saja kami sewa angkot".
Saya hanya manggut-manggut. Betul, dia dulu singa. Sekarang dia tetap singa namun yang makan rumput. Karena dibebani oleh tim yang tidak berkualitas.
Betul kata sang konsultan di medsos : semua orang bernafas pasti bisa belajar.
Tapi, tak semua yang bernafas MAU belajar. Dan akhirnya hanya akan jadi beban.
Luar biasa sekali pak, menginspirasi sekali.
ReplyDeleteterimakasih
Delete